Pabrik BioCNG yang berada di PT. Tolan Tiga Indonesia (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Presiden Direktur PT Tolan Tiga Indonesia, Peter Bayliss, tak urung membeberkan bagaimana limbah kelapa sawit dikelola menjadi BioCNG. Semua bermula dari digester besar yang ada di PT. Tolan Tiga Indonesia.
"Diolah di dalam digester, yang turun adalah bahan organik yang tersuspensi di dalam, dipecah, ya. Kemudian mikroba-mikroba yang ada di dalam digester itu, mereka makan bahan organiknya, kotoran-kotoran, dan itu akan menjadi biogas," jelas Peter.
Selama ini, biogas tersebut dibuang dan dibakar di udara melalui cerobong api. Namun kini, metana yang menjadi kandungan dari biogas dimurnikan sehingga daoat bermanfaat bagi banyak produk.
"Biogas ini kan campuran antara methane, CO₂, dan oksigen. Dengan bio CNG plant, kita ambil biogas itu, mempurifikasikan gas tersebut, menjadi 96 persen pure methane. Dan itu yang akan kirim ke Unilever. Unilever nantinya akan ganti gas itu dengan gas LNG. Mereka bisa ganti satu per satu, ya. Jadi manfaat yang kita semua dapatkan adalah mulai hidup clean. Kami tidak akan bakar biogas lagi, buang, namun akan memanfaatkan untuk bahan bakar, solusi untuk perusahaan lain, dan juga untuk udara. Dan juga akan bantu untuk menurunkan emisi, pemanasan global, dan efek rumah kaca," pungkasnya.