ilustrasi gangguan hati atau lever (pixabay.com/mohamed_hassan)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatra Utara dr Syarifah Zakia mengatakan, pihaknya belum menemukan kasus hepatitis akut atau disebut juga hepatitis misteriusyang terkonfirmasi.
"Saat ini memang belum ada Hepatitis akut ini dijumpai. Masih probable," katanya kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).
Sebelumnya, Dinkes mendapatkan dua kasus berstatus probable Hepatitis akut di Sumut. Satu pasien di RS Elisabeth dan satu lagi di RSUP H Adam Malik.
Salah satu pasien tersebut meninggal pada 1 Mei 2022 lalu.
"Sebelum Mei 2022 (sudah meninggal, jadi dia (pasien) belum bisa dipastikan dia itu hepatitis, masih dugaan," ungkap Syarifah.
Syarifah menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi Sumut sudah menindaklanjuti edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pencegahan Hepatitis.
"Jadi kita sudah menindaklanjuti dari edaran Kemenkes, kita sudah buatkan surat edaran ke kabupaten kota, agar kabupaten kota itu lebih cepat tanggap, menerapkan prokes dan juga melaksanakan SKDR. Jadi Sistem kesehatan dan respons itu diaktifkan kembali," pungkasnya.
Dari 18 kasus yang dilansir dari Kementerian Kesehatan, Jumat (13/5/2022), tercatat 9 kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun. Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia.