Omzet Penjual Bendera Merah Putih di Medan Menurun hingga 50 Persen

Medan, IDN Times - Antusias masyarakat membeli bendera menurun jika dibandingkan tahun lalu. Syahril, salah satu pedagang bendera di Jalan SM Raja Medan merasakan hal itu.
Tampak Syahril memampangkan spanduk berisi bacaan harga grosir yang dijualnya.
“Terbilang menurun, kurang tahu apakah gara-gara penjualanan online tapi yang dirasakan gak sebanding tahun lalu omzetnya,” ucapnya pada IDN Times, Senin (5/7/2024).
1. Tahun lalu sudah bisa mencapai omzet Rp25 jutaan
Diucapkannya, untuk tahun lalu dengan tanggal yang sama seperti saat ini sudah bisa mencapai omzet sebanyak Rp25 jutaan.
Syahril mengakui, untuk strategi penjualanannya berbeda dari yang pedagang bendera merah putih lainnya.
“Makanya kami buat harga grosir seperti ini, karena ya kami merasa strategi seperti ini bisa buat kami semangat mengalahkan online,” ucapnya.
2. Penjualanan bendera merah putih hingga ke Aceh
Kenaikan harga bendera merah putih tidak ada. Sebab, yang dijual sisa bendera tahun lalu. Saat ini, ada 10 jenis bendera.
“Bukan kami ambil untung banyak, jadi kalau masalah yang di online itu sudah terjadi mau bilang apa,” ucapnya kesal karena kompetitor tidak hanya sesama pedagang offline tapi juga online.
Penjualanan di luar Kota Medan ada hingga ke Aceh, dan sudah menjadi pelanggannya.
3. Harga mulai dari Rp3 ribu hingga Rp190 ribu
Adapun harga yang dijual Syahril dalam spanduk yakni, umbul-umbul harga Rp12 ribu, Bagroun Garuda 8 meter harga Rp150 ribu, Bagroun Polos 8 meter harga Rp150 ribu.
Selanjutnya, Bagroun karet besar 10 meter harga Rp190 ribu, Bagroun karet kecil 7 meter harga Rp100 ribu, bendera-bendera mulai harga Rp3 ribu sampai Rp45 ribu.