Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ngaku Sudah Kerja pada Orangtua, Remaja Tembung Ternyata Begal

Remaja pelaku begal di Medan Tembung (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Remaja pelaku begal di Medan Tembung (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Kejahatan jalanan kembali terjadi di Percut Seituan. Pelakunya lagi-lagi merupakan seorang anak yang masih di bawah umur dan baru saja tamat sekolah.

Dilengkapi persenjataan tajam, mereka beraksi membegal warga Sei Rotan yang hendak pulang ke rumahnya. Kawanan begal yang beraksi itu bahkan hampir saja menebas kepala korbannya yang berkendara seorang diri.

1. Pelaku begal ditangkap, ternyata masih di bawah umur

Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju, memboyong seorang pria berinisial MI (17). Wajahnya ditutup masker karena MI masih di bawah umur, bahkan baru saja tamat sekolah.

Namun aksi bejad MI bersama komplotannya tak bisa ditolerir. Mereka merupakan pelaku begal yang selama ini dicari-cari oleh Polsek Medan Tembung.

"Kita menangkap MI yang merupakan pelaku begal. Dia merupakan warga di Jalan M. Yakub Sei Kera Hilir, Medan Perjuangan," kata Ras Maju, Sabtu (9/8/2025).

Dari tersangka MI, petugas polisi mengamankan sepeda motor merk Yamaha N Max milik korban. Untungnya sepeda motor ini belum sempat ia jual, mengingat hasil kejahatan mereka selama ini telah dikonversikan menjadi pundi-pundi rupiah.

"Kita juga mengamankan satu senjata tajam celurit besar dan 2 sajam lain yang sudah dimodifikasi. Motifnya memang sengaja diambil (motor korban) lalu dijual kembali untuk dapat uang," lanjutnya.

2. Korban diancam sajam bahkan ditendang sampai masuk parit

Tangan tersangka diborgol (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Tangan tersangka diborgol (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Meskipun masih di bawah umur, tersangka MI ternyata cukup aktif melakukan aksi begal. Biasanya ia beraksi bersama 4 temannya yang saat ini berstatus buron.

"Kelompok remaja mereka ini. Masih kita lidik. Berdasarkan keterangannya, mereka bukanlah satu desa, namun beda tempat. Belum tahu kita seumuran apa bukan. Masih kita dalami. Kita akan cari sampai dapat," ujar Ras Maju.

Kali terakhir mereka melakukan aksi, seorang warga yang hendak membeli makanan menjadi korbannya. Ras Maju membeberkan bahwa korban hampir saja ditebas lehernya oleh mereka.

"Para pelaku memberhentikan korban. Lalu salah seorang dari mereka menempelkan senjata tajam ke leher korban. Tak sampai di situ pelaku pun menendang korban hingga terjatuh dan masuk ke dalam parit. Saat itu juga motor korban dibawa lari," tutur mantan Kasat Reskrim Polres Karo itu.

Mengingat belakangan ini kerap terjadi aksi pembegalan di wilayah hukum Polsek Medan Tembung, Ras Maju mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa berhati-hati. Terlebih jika beraktivitas pada malam hari.

"Untuk seluruh masyarakat jika keluar tengah malam kalau bisa carilah jalan ramai, untuk menghindari adanya tindakan serupa. Kami akan berusaha selalu memberi pelayanan terbaik. Selalu berusaha secepat mungkin menindak para pelaku. Kalau ada masyarakat mengalami hal yang sama, hubungi Polsek Medan Tembung. Karena sekarang seluruh anggota kita kerahkan ke tempat-tempat rawan," pungkasnya.

3. Pelaku sudah 5 kali beraksi, uang hasil begal sebagian diberi ke orang tua dan mengaku itu hasil kerja kerasnya

Remaja pelaku begal di Medan Tembung (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Remaja pelaku begal di Medan Tembung (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dari hasil interogasi, meskipun masih di bawah umur namun tersangka MI sudah beraksi cukup banyak. Di wilayah Tembung ia mengaku sudah 5 kali beraksi.

"Saya baru tamat SMK. Sejauh ini sudah beraksi 5 kali (begal)," aku MI kepada awak media.

Berdasarkan oengakuannya, MI tak pernah dicurigai orang tuanya. Sebab selama ini uang hasil kejahatan sebagian diberi ke orang tuanya. MI mengaku uang tersebut merupakan hasil dari kerja keras.

"(hasil begak) bagian sama saya 20 persen. Uang untuk beli barang dan (kasih) orang tua. Saya ngaku kerja ke orang tua," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us