Medan, IDN Times – Isu penggunaan alat tangkap trawl kembali disorot di forum global. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menjadi salah satu pihak yang menyuarakan keresahan nelayan kecil Indonesia dalam United Nations Ocean Conference (UNOC) 2025, yang berlangsung di Nice, Prancis, 9–13 Juni.
Lewat diskusi yang difasilitasi oleh Koalisi Transform Bottom Trawling (TBT), KNTI menegaskan bahwa trawl tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup nelayan kecil, termasuk perempuan pesisir yang menjadi penopang ekonomi rumah tangga.