Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dokumentasi - Pawang Syarwani (70) membantu mengevakuasi harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) di Kantor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan. (ANTARA/Irwansyah Putra)

Banda Aceh, IDN Times - Dunia konservasi khususnya di Aceh, sedang berduka. Sarwani Sabi, pawang harimau yang kerap membantu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, tutup usia di umur 85 tahun, pada Senin (20/6/2022).

"Kek Sarwani meninggal Hari Senin, baqda Maghrib. Memang sudah dalam kondisi sakit. Sakit sudah tua," kata Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, saat dikonfirmasi, pada Selasa (21/6/2022).

1. Kehilangan sosok Nek Sarwani

Harimau Sumatera bernama RIA menjalani masa rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD). Dok. IDN Times

Nek Sarwani merupakan seorang tenaga honorer di BKSDA Aceh. Kabar meninggal kakek asal Kabupaten Aceh Barat diakui Agus, menjadikan BKSDA Aceh merasa kehilangan figur yang memiliki dedikasi serta semangat kerja tinggi meski telah berusia senja.

"Meskipun sudah memiliki usia yang sepuh tetapi dedikasi terhadap pekerjaannya sangat tinggi," ujarnya.

"Yang jelas kami merasa kehilangan karena beliau salah satu saudara kita di BKSDA," imbuh Agus.

2. Nek Sarwani kerap membantu penanganan konflik harimau

Harimau Sumatera bernama RIA menjalani masa rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD). Dok. IDN Times

Sarwani atau yang akrab disapa Nek Sarwani, dikatakan Agus, merupakan sosok yang berjasa dalam membantu BKSDA Aceh menangani konflik antara manusia dengan Panthera Tigris Sumatrae.

Meski usianya telah senja, namun perannya sebagai pawang tidak diragukan lagi sehingga ia kerap diajak untuk menangani konflik harimau.

"Banyak upaya-upaya penyelamatan Harimau Sumatra yang ditangani beliau," ucap Agus.

"Pernah menangani konflik harimau di Riau juga," tambahnya.

3. Posisi Nek Sarwani kemungkinan akan digantikan anaknya

Pixabay/Hans Braxmeier

Sementara itu, sosok yang bakal menggantikan posisi pawang harimau di BKSDA Aceh, dikatakan Agus, adalah anak Nek Sarwani.

"Harapannya itu bisa diturunkan ke anaknya. Dalam beberapa kegiatan kita juga suka mengajak anaknya," harap kepala BKSDA Aceh.

Editorial Team