Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi (IDN Times/Eko Ardiyanto) Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul "Jadi Saksi Kasus Korupsi Kredit Sritex, Ini Kata Dirut Bank Sumut ". Klik untuk baca: https://sumut.idntimes.com/news/sumut/indah-permata-sari-15/jadi-saksi-kasus-korupsi-kredit-sritex-ini-kata-dirut-bank-sumut.

Medan, IDN Times - Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Babay Parid Wazdi menyatakan mundur dari jabatannya. Babay mengatakan pengunduran dirinya dari jabatan Direktur Utama Bank Sumut tidak ada kaitan dengan kasus dugaan korupsi PT Sritex. 

"Saya mensupport Kejaksaan, menjadi saksi untuk menyampaikan fakta-fakta dan data-data, saya support," jelas Babay kepada IDN Times, pada Selasa (3/6/2025).

1. Babay sebut tak ada tekanan terkait pengunduran dirinya

Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi (IDN Times/Eko Ardiyanto) Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul "Jadi Saksi Kasus Korupsi Kredit Sritex, Ini Kata Dirut Bank Sumut ". Klik untuk baca: https://sumut.idntimes.com/news/sumut/indah-permata-sari-15/jadi-saksi-kasus-korupsi-kredit-sritex-ini-kata-dirut-bank-sumut.

Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Selasa (3/6/2025), dan dibenarkan oleh Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Saat ini, kursi Dirut Bank Sumut kosong dan untuk sementara waktu, nantinya akan diisi oleh Plt.

Dia juga menambahkan pengunduran diri ini tidak ada penekanan atau instruksi dari pihak manapun atau siapapun.

"Saya itu tidak ada tekanan, instruksi juga (pengunduran diri). Terus juga gak ada kaitannya dengan Sritex, gak ada," tambanya.

2. Fokus ke karya ilmiahnya

Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Babay Parid Wazdi. (Dok. Bank Sumut)

Setelah pengunduran diri ini, Babay mengakui akan fokus pada karya tulis ilmiahnya.

"Satu saya mau menyelesaikan disertasi saya yang sudah terkatung-katung itu saya selesaikanlah, saya edit dalam beberapa bulan ini, 3 atau 6 bulan ini. Saya fokus itu.

Selain itu, Babay aman fokus untuk menyelesaikan sejumlah buku yang tengah ditulis olehnya.

"Terus saya fokus menyelesaikan beberapa buku yang sudah saya tulis, yang saya edit dan saya selesaikan gitu. Buku tentang mikro financeing satu, buku tentang tauhid kinerja satu," ucap Babay.

Saat ini, dirinya tengah menuju lokasi wilayah Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.

"Saya ke Barus. Barus itu titik nol Indonesia ada di Barus, ada makam sahabat nabi saya kesana. Saya arah ke Barus sekarang ini menuju ke Barus," tandasnya.

3. Gubernur Sumut Bobby benarkan pengunduran diri Babay

Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution (dok. KPK)

Sebelumnya keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Selasa (3/6/2025). Hal ini juga dibenarkan oleh Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution dalam menghadiri RUPSLB Bank Sumut.

"Pemberhentian dewan direksi karena alasan pengunduran diri dari Dirut Pak Babay. Surat pengunduran diri diserahkan kepada kami," ungkap Bobby Nasution.

Bobby menambahkan bahwa untuk sementara waktu, posisi Dirut Bank Sumut akan diisi oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt). 

"Posisi Dirut hari ini masih kosong karena mekanismenya ada untuk pengisian. Internal akan kita tunjuk siapa yang akan jadi Plt-nya," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai alasan spesifik di balik pengunduran diri Babay, Bobby Nasution tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menyebut bahwa surat pengunduran diri yang diajukan Babay tidak mencantumkan alasan. 

"Ya alasannya tidak dicantumkan di situ (surat pengunduran diri) apakah persoalan yang terkait (kasus Sritex) dengan beliau, tapi beliau hanya menyampaikan pengunduran diri," ucap Bobby.

4. Hadir sebagai saksi di Kejagung

Tersangka pemberian kredit Sritex (Dok. Puspenkum Kejagung)

Diketahui Kejagung memeriksa sembilan orang saksi terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB), PT Bank DKI dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) kepada PT Sri Rejeki Isman, Tbk (PT Sritex) dan entitas anak usaha.

Dari sembilan orang tersebut yang menjadi saksi, Kejagung memanggil dua orang masing-masing dari jajaran direksi Bank BJB dan Bank DKI.

Pemeriksaan terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit Bank BJB, PT Bank DKI, serta BPD Jateng kepada PT Sritex dan entitas anak usaha atas nama Tersangka ISL dkk.

PT Sritex sempat viral di Indonesia saat PHK besar-besaran. Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Angka pinjaman dari BJB dan Bank DKI mencapai Rp 692 miliar dan telah ditetapkan sebagai kerugian keuangan negara karena macetnya pembayaran. Sritex sudah dinyatakan pailit sejak Oktober 2024 lalu. Namun, berdasarkan konstruksi kasus, Sritex memiliki total kredit macet hingga Rp 3,58 triliun.

Editorial Team