Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Deliserdang, IDN Times – Aktivitas pemudik di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara terlihat padat.

Peningkatan penumpang terjadi  sejak H -10 hingga H -2 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau 22 hingga 30 April 2022. Jumlah penumpang pada periode tersebut mencapai 144.199 orang.

1. Puncak mudik di Bandara Kualanamu terjadi pada 29 April 2022

Penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara melakukan check in di salah satu counter maskapai, Selasa (28/7/2020). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pelaksana Tugas (Plt) Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu, Eri Braliantoro mengatakan puncak arus mudik di Kualanamu terjadi pada 29 April 2022.

Di hari itu, ada 115 penerbangan  dengan 19.500 penumpang. “Sebelumnya kami perkirakan puncak mudik terjai pada 30 April 2022,” ucap Eri, Minggu (1/5/2022).

2. Permintaan tinggi, ada 190 permohonan extra flight dari berbagai maskapai

Foto hanya ilustrasi. Para TKI dan mahasiswa yang baru tiba dari Malaysia menjalani pemeriksaan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (28/4) (Istimewa)

Sementara itu, pada periode 22 April hingga 10 Mei 2022, ada 190 permohonan extra flight dari berbagai maskapai. Ini menunjukkan ada peningkatan permintaan pengguna jasa transportasi udara  pada periode mudik dan arus balik.

"Extra flight ini untuk mengakomodir tingginya permintaan calon penumpang pada periodik mudik lebaran kali ini," sebut Eri.

Ada lima bandara yang dituju penumpang dalam jumlah signifikan. Antara lain, Cengkareng, Jakarta (CGK); Hang Nadim, Batam (BTH); Yogyakarta International Airport (YIA); Bandara Bandung  Husein Sastranegara (BDO) dan Kuala Lumpur.

3. Pemudik diajak gunakan transportasi udara

Ilustrasi pesawat (IDN Times/Arief Rahmat)

Eri pun mengajak para pemudik menggunakan transportasi udara. Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan. Keunggulan pertama, Eri mengatakan yang dimiliki transportasi udara dalam memenuhi tingginya permintaan adalah fleksibilitas. 

“Transportasi udara memiliki fleksibilitas, di mana calon penumpang bisa memilih tanggal dan jam keberangkatan serta maskapai yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila di tanggal dan jam keberangkatan yang diinginkan sudah tidak tersedia tiket, maka bisa dipilih alokasi waktu lainnya,” jelas Eri.

Kemudian, keunggulan kedua adalah transportasi udara memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan permintaan. “Apabila permintaan tinggi, PT Angkasa Pura II selaku operator bandara akan berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling serta pihak terkait lainnya untuk menambah kapasitas kursi penerbangan melalui mekanisme extra flight (penerbangan tambahan), pengaturan slot time penerbangan, perpanjangan jam operasional bandara, dan lain sebagainya,” ungkap Eri.

Keunggulan ketiga yang dimiliki transportasi udara adalah luasnya konektivitas penerbangan. “Transportasi udara mengkoneksikan setiap provinsi di Indonesia. Melalui jalur udara, kita bisa melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu yang singkat. Di negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi udara merupakan moda yang paling efisien dan efektif,” ucap Eri.

Editorial Team