Mochammad Hasan Tinggalkan Banyak PR untuk Pangdam I/BB Baru

Medan, IDN Times – Kebijakan Panglima TNI mengganti Panglima Kodam I/Bukit Barisan Letnan Jenderal Mochammad Hasan menjadi Mayor Jenderal Rio Firdianto menuai kritik dari kelompok masyarakat sipil. Bagi kelompok masyarakat sipil, Hasan justru meninggalkan banyak pekerjaan rumah untuk Rio.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai, selama Hasan memimpin, begitu banyak kasus kekerasan dan penyiksaan yang diduga dilakukan anak buah di satuan.
“Kami menilai, penyerahan jabatan kepada Pangdam yang baru adalah bukti para petinggi TNI tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang masih berjalan. Adanya komando baru menjadi kekhawatiran tidak terjaminnya kepastian hukum untuk para korban,” ujar Staf Advokasi KontraS Sumut Ady Yoga Kemit.
1. Sejumlah kasus yang belum mendapat titik terang versi KontraS
KontraS mencatat, ada sejumlah kasus yang menjadi PR Pangdam Rio. Sebut saja kasus dugaan penganiayaan prajurit TNI terhadap pelajar di Kota Medan pada Juli 2024 lalu. Kemudian dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus penembakan terhadap remaja 13 tahun di Kabupaten Serdangbedagai awal September 2024.
Satu kasus yang paling diingat adalah dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan Rico Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Juli 2024.
Tepat sebelum Hasan dimutasi, nama baik TNI kembali tercoreng dengan kasus dugaan penyerangan prajurit terhadap warga kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang pada awal November 2024. Satu orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka dalam peristiwa mencekam itu. Ada 25 prajurit yang kini menjadi tersangka.