Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rumah kontrakan tempat ditemukannya kerangka manusia di dalam sumur (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Akhir tahun 2024 lalu, warga di perumahan Tanjung Selamat Lestari dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di sumur salah satu kontrakan. Setelah diidentifikasi menggunakan scientific investigation model pemeriksaan DNA, ternyata kerangka manusia itu berjenis kelamin perempuan dan dipastikan bernama Santi Matanari.

Perempuan berusia 33 tahun itu ternyata merupakan korban pembunuhan oleh teman prianya. Kini pelaku telah ditangkap oleh Polsek Sunggal dan Satreskrim Polrestabes Medan. Atas perbuatannya, ia terancam hukuman penjara seumur hidup.

1. Kerangka manusia yang ditemukan di dalam sumur adalah korban pembunuhan oleh kekasihnya sendiri

Sumur yang menjadi tempat pembunuhan seorang perempuan pedagang sandal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan membenarkan bahwa pihaknya baru-baru ini menangkap pelaku pembunuhan yang selama ini mereka cari-cari. Dia adalah Freddi Erikson Sagala (35), warga yang tinggal di Kecamatan Medan Amplas.

"Berawal dari laporan polisi pada tanggal 31 Desember 2024, di perumahan Tanjung Selamat Lestari Blok Dahlia nomor 7 Desa Tanjung Selamat, Sunggal, ditemukan jenazah di dalam sumur. Karena kondisi jasadnya sudah rusak, kemudian dipastikan dengan scientific investigation model pemeriksaan DNA, korban ternyata atas nama Santi," kata Gidion, Rabu (9/4/2025) sore.

Korban saat itu ditemukan di dalam sumur dengan kondisi yang sudah mengenaskan. Di mana tubuhnya telah hancur, hanya menyisakan tengkorak, belulang, serta rambutnya saja.

Korban adalah penghuni rumah kontrakan yang baru saja menempati rumah tersebut selama 2 bulan.

"Setelah dilakukan investigasi, kami meyakinkan bahwa yang bersangkutan adalah korban pembunuhan. Ia dibunuh seorang laki-laki yang kemudian hari ini kita lakukan proses hukumnya. Atas nama Freddi Erikson Sagala, dia merupakan pacar atau teman dekat korban," lanjutnya.

Pengungkapan ini disebut Gidion bermula dari penghuni rumah kontrakan yang baru saja pindah. Saat itu ia ingin membersihkan sumur di belakang rumah tersebut. 

"Karena di sumur itu ada jejak mencurigakan, kemudian dia melaporkannya," ujar Gidion.

2. Korban dibunuh dengan cara dibekap lalu jasadnya dibuang ke dalam sumur

Rumah kontrakan tempat ditemukannya kerangka manusia di dalam sumur (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kondisi tubuh korban yang sudah rusak disebut Gidion menandakan bahwa korban telah lama meninggal dan dibuang di dalam sumur. Setelah dilakukan interogasi kepada pelaku, pembunuhan itu terjadi pada tanggal 30 Oktober 2024 lalu.

"Pembunuhan dilakukan dengan cara dibekap kemudian dibuang ke sumur belakang rumah. Lalu tersangka menutupi perbuatannya dengan menutup sumur itu dengan seng, terpal, lalu dikasih batu. 2 hari setelah peristiwa terjadi, tersangka kabur," ungkap Gidion.

Tersangka yang merupakan pacar korban itu turut melarikan benda-benda milik Santi, antara lain seperti uang, KTP, dan sepeda motor. Gidion mengungkapkan bahwa atas peristiwa ini, tersangka tersandung pasal 340, 339, 338, dan 365, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

"Kita melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi tersangka pada tanggal 6 april 2025. Tersangka diamankan di luar wilayah. Motif tersangka membunuh korban karena cemburu. Dia cemburu dengan rekan kerja korban sehingga melakukan aksi pembunuhan," pungkasnya.

3. Nekat membunuh karena termakan api cemburu

Pelaku pembunuhan bernama Freddi (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Korban bernama Santi selama ini bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu toko. Ia diketahui merupakan warga Medan Johor, namun baru 2 bulan mengontrak di perumahan Tanjung Selamat Lestari.

Tersangka Freddi kepada IDN Times mengaku nekat membunuh kekasihnya karena termakan api cemburu. Sudah 4 tahun mereka menjalin asmara dan Freddi menuduh kekasihnya itu berselingkuh.

"Kubilang sama dia tak usah kerja di situ lagi (toko sandal). Dia ngakunya gak ada hubungan (selingkuh), cuma setiap aku lewat, mereka terlihat tampak seperti orang pacaran," aku Freddi.

Ia merincikan bahwa rasa cemburu tersebut dialamatkan kepada bos korban. 

"Iya, aku cemburu ke tokenya. Toke sandal," ujarnya.

4. Sempat hilang kabar, keluarga mengira korban tengah sibuk bekerja

Rumah kontrakan tempat ditemukannya kerangka manusia di dalam sumur (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu abang kandung korban, Sampe Matanari, tak urung mengungkapkan rasa sedihnya saat adik kandungnya dinyatakan meninggal dunia. Terlebih adiknya itu ditemukan dengan kondisi mengenaskan.

"Kami tahu kabar meninggalnya Santi dari polisi. Memang selama ini dia sudah setahun lebih pergi dari rumah. Kami tahunya dia tinggal sama mamak di Simalingkar B," kata Sampe Matanari.

Ia mengaku sama sekali tidak mengenal pelaku yang ternyata memiliki hubungan asmara dengan adiknya. Sempat hilang kontak, keluarga selama ini mengira bahwa Santi tengah sibuk bekerja.

"Dia kadang balik kadang tidak. Kami tahunya ya dia sedang sibuk kerja. Sepengetahuan saya dia masih kerja di Medan di toko baju bekas. Harapannya, kami sekeluarga ingin pelaku dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.

Editorial Team