ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)
Sebelumnya, kepada awak media, Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengarahkan awak media supaya mengakses instagram resmi @pusatkrisiskesehatan_sumut untuk mendapatkan perkembangan kasus harian COVID-19 Sumut. Namun aku instagram itu tidak melakukan update data sejak peningkatan kasus yang melonjak tajam. Akun tersebut hanya mengupdate jumlah orang yang sudah divaksinasi.
Dari seluruh fakta yang ada, Satgas COVID-19 Sumut terkesan berupaya menutupi peningkatan kasus yang signifikan. Sehingga tidak diketahui, apa penyebab meroketnya angka COVID-19 di Sumut.
Sayangnya, saat dikonfirmasi hal ini, Aris Yudhariansyah tidak meresponnya. IDN Times sudah mencoba berkomunikasi dengan Aris. Namun pesan singkat dan telepon yang dilayangkan tidak mendapatkan jawaban.
Kritik soal minimnya perkembangan data ini sebenarnya sudah berulang kali ditujukan kepada Pemprov Sumut. Pengamat Kebijakan Publik Dadang Darmawan Pasaribu pernah memberikan kritik keras terhadap tertutupnya informasi seputar COVID-19 dari Pemprov Sumut. Kata dia, harusnya Pemprov Sumut bertanggung jawab dalam memberikan informasi publik ihwal perkembangan kasus.
“Kalau terjadi ledakan angka COVID-19 di sumut, maka terdakwanya adalah pemerintah provinsi yang menghentikan informasi itu. Mereka sebetulnya, harusnya tetap bertanggung jawab. Informasi itu menjadi hak masyarakat,” ujar Dadang beberapa waktu lalu.
Kata Dadang, tidak membuka informasi, sama saja dengan melepas tanggung jawab kepada masyarakat. Harusnya data yang dipaparkan menjadi alarm pengingat untuk masyarakat semakin waspada.
“Kebijakan itu justru menunjukkan ketidakmampuan Pemprov Sumut dalam mengatasi COVID-19. Kita harus malu dengan DKI, Jawa Barat atau pun Jawa Timur, Jateng yang secara terbuka bekerja keras dan melindungi masyarakat. Meskinya kita cukup belajar ke provinsi yang sudah ada. Bagaimana cara mereka menanggulanginya,” pungkasnya.
Dari laman covid19.go.id per 11 Juni 2021, ada 1.894.025 kasus COVID-19 dari seluruh daerah di Indonesia. Sebanyak 106.315 di antaranya merupakan kasus aktif. Dari jumlah itu, ada 1.735.144 orang yang sembuh dan 52.566 orang meninggal dunia.