Sejumlah siswa di Aceh mengikuti lomba dalam rangka memperingati Hari Badak Sedunia. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Opal bersila di depan salah satu ruang dari Gedung FKH USK. Tangan remaja laki-laki itu terlihat memandu kuas seukuran pena menari di atas kanvas. Mengikuti lekukan tubuh gambar seekor badak.
Sesekali, kuas itu dicolek ke salah satu kolom palet yang telah diisi cat abu-abu. Kemudian tangan siswa yang mengenakan seragam batik sekolah itu kembali meliuk di lantai kanvas. Sketsa lukisan mulai jelas terlihat wujudnya.
Lukisan yang dikerjakan Opal sejak bakda Salat Zuhur itu menampilkan dua badak. Satu badak dilukis secara penuh, sedangkan satunya lagi hanya sebatas kepala lengkap dengan dua cula.
Salah satu badak tampak berdiri di sebuah pulau yang hijau. Pulau itu dikelilingi lautan yang diartikan oleh sang pelukis sebagai bumi. Latar lukisan dibubuhkan warna jingga. Seumpama langit akhir. Jelang menutup hari sebelum gelap menyelimuti sisi bumi.
Begitulah siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Aceh Besar yang memiliki nama lengkap Opal Duana itu menyalurkan hobinya dalam memperingati Hari Badak Sedunia, pada 22 September. Ia ikut serta sebagai peserta melukis dari kegiatan FKL, salah satu lembaga yang fokus terhadap isu lingkungan di Aceh.
“Karena kita menyambut Hari Badak Sedunia kita buat lukisan kampanye untuk mengingatkan jangan sampai Badak itu punah dari bumi,” kata Opal.