Influencer Medan memberikan makanan dan penyimpanan makanan serta melakukan aksi bersih-bersih di Medan Zoo (IDN Times/Indah Permata Sari)
Kematian demi kematian di Medan Zoo sangat memprihatinkan. Pengelolaan Medan Zoo dihujani kritik. Termasuk pernyataan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution yang dinilai tida memiliki perspektif konservasi.
Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumut kerap mengkritik buruknya pengelolaan Medan Zoo. Termasuk transparansi informasi kepada publik.
“Kami mendesak otoritas terkait membuka data. Apa saja satwa yang ada di sana dalam 1 dekade terakhir, dan berapa yang sudah mati. Disertai penyebabnya. Kami menilai publik memiliki hak untuk informasi tersebut,” kata Direktur WALHI Sumut Rianda Purba.
Bagi WALHI harusnya Medan Zoo menjadi destinasi wisata dan tempat edukasi satwa bagi masyarakat. Perbaikan dan pembenahan terhadap manajemen, kata Rianda, harus dilakukan.
“Kita mau mendengar Medan Zoo menjadi pusat pengetahuan terhadap satwa, bukan pemakaman satwa,” katanya.
Rianda juga mendesak upaya darurat penyelamatan satwa. Salah satunya, memindahkan satwa ke lembaga konservasi yang lain untuk dirawat. Termasuk menutup Medan Zoo hingga perbaikan pengelolaan yang maksimal.