Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan menghadiri produksi gula perdana PT SDN di Kebun Kwala Madu, Langkat, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi, menjelaskan Pabrik Gula Kwalamadu merupakan pabrik di bawah pengelolaan SGN yang telah memulai giling di tahun 2025. Tahun ini target tebu digiling 324 ribu ton sedangkan target gula produksi adalah 21 ribu ton
Tahun lalu, Realisasi tebu digiling mencapai 269,5 ribu ton sedangkan gula produksi sebanyak 14,4 ribu ton.
Ia mengakui PTPN III (Persero) melalui SGN bersama Kemenko pangan dan Kemen Pertanian menginisiasi dan meluncurkan gerakan Menuju Swasembada Gula Nasional (Manis) pada November 2024. Kegiatan tersebut diiringi dengan program inisiatif yang bertujuan percepat pencapaian swasembada gula nasional.
Untuk itu dilakukan percepatan pencapaian swasembada gula konsumsi di tahun 2027, dengan menyiapkan langkah-langkah strategis. Pertama, berkolaborasi dengan kementerian koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, serta perbankan dan lembaga keuangan untuk pemenuhan kebutuhan modal usaha petani melalui program KUR Khusus Kluster untuk menyelesaikan permasalahan modal usaha petani tebu
Kedua, Pendampingan 2.150 satgas penguatan tebu rakyat. Ketiga, Program perbaikan ratoon tebu rakyat (tahun 2024 – 2029) dengan tujuan peningkatan produktivitas tanaman tebu petani serta penyediaan benih unggul untuk mendukung program program ratoon
Keempat, peningkatan rendemen melalui penataan varietas dengan varietas unggul yakni benih masak awal, tengah dan akhir proporsional masing-masing sebesar 30%: 40%: 30%
Kelima, Penataan organisasi petani untuk memudahkan kemudahan koordinasi, akses pendanaan dan penguatan kemitraan dengan pabrik gula. Keenam, digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat (ETERA) dengan meluncurkan aplikasi ETERA berbasis android sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah petani, produktivitas tebu, efektivitas dan efisiensi bagi para stakeholder dalam proses operasional
Pihaknya, kata Mahmudi, mendukung program pemerintah yang tidak melakukan import beberapa komoditas di tahun 2025 dengan tujuan untuk menggenjot produktivitas sehingga Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan. Serta akan terus melakukan monitoring dan evaluasi produksi gula, melalui berbagai upaya.
Di antaranya penguatan tebu petani Intensifikasi lahan sendiri melalui penataan varietas, bongkar ratoon dan budidaya tebu sesuai best practice, Rilis 4 varietas unggulan oleh P3GI, Perluasan lahan tebu baik lahan sendiri maupun petani, Program Inkubator Agripreneur Tebu.
Kemudian melakukan Koordinasi dan sinergi program dengan kementerian, pemerintah pusat/daerah, badan/lembaga/perbankan/produsen alsintan untuk sarana dan prasarana pendukung komoditas tebu, dan Revitalisasi dan maintenance secara berkala pabrik gula untuk menjaga kinerja pabrik optimal.
“Selama ini kami masih pakai varietas lama yaitu varietas BZ. Selanjutnya kami akan perbaharui dengan bibit Nusantara yang lebih baik agar bisa memproduksi 85 ton tebu per hektare. Kita sudah mengintroduksi di 600 hektare. Targetnya tiga tahun kedepan kami memproduksi gula 2 kali lipat. Selama ini kontribusi kami cuma 20 persen dari total kebutuhan gula konsumsi di Sumut, selanjutnya akan jadi 50 persen,” jelasnya.
Saat ini kata Mahmudi, SGN memiliki lahan Perkebunan tebu seluas 6.200 Ha. Pada tahun 2026 akan ditingkatkan menjadi 9.000 Ha. Selain itu SGN juga akan memperluas perkebunan tebu rakyat untuk mendukung produktivitas tebu dan gula di Sumut.