Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kasi Pidum Kejari Binjai, Fatah Chotib foto bersama dengan istrinya (IDN Times/ istimewa)

Binjai, IDN Times - Bagi seorang pelayan masyarakat pada institusi kejaksaan, tentu memiliki beragam tantangan dalam berdinas mengabdi kepada negara. Tak ayal, tantangan tersebut tentunya menjadi rintangan yang harus dilalui bersama tim penuntut umum dengan kekompakan dan ketelitian.

Hal ini dilakukan Fatah Chotib saat diamanahkan sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Binjai. Pria dengan perawakan tinggi, besar ini menilai, tantangan yang harus dilalui pada seksi tipidum cukup berat.

"Tantangan di pidum (pidana umum) berat, kita bersentuhan langsung dengan masyarakat pencari keadilan. Seperti keluarga pengedar narkoba, keluarga korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga dan lainnya," kata Fatah, saat mengobrol santai belum lama ini.

1. Biodata dan beberapa kasus menjadi tantangan yang dijalani

Kasi Pidum Kejari Binjai, Fatah Chotib foto bersama dengan istri dan anak (IDN Times/ istimewa)

Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur ini sudah mengemban amanah sebagai Kasi Pidum Kejari Binjai selama 15 bulan. Sepanjang perjalanannya di kota rambutan, ada 1 perkara yang menyita perhatiannya. Bahkan, perkara yang sudah ditangani anggotanya menjadi tantangan tersendiri baginya. Adalah perkara pencabulan anak di bawah umur dengan kondisi korban kekurangan mental atau retardasi mental.

Pelakunya dalam perkara ini adalah seorang pria tua atau kakek-kakek uzur. "Kasus ini menarik untuk dapat dibuktikan bahwa terdakwa memang bersalah dan saya menilai, (terdakwa) memanfaatkan keterbelakangan mental korban agar dapat menyetubuhinya secara berulang," kata mantan Kasi Pidum Kejari Samosir ini.

"Jadi sebelum perkara P-21 (berkas dinyatakan lengkap), saya ngomong sama jaksanya untuk pertemukan semuanya bersama penyidik dan keluarga korban. Saat ketemu, saya minta korban untuk menjelaskan dari awal sampai selesai, kalau berubah atau tidak sama keterangannya dengan berkas, saya tidak mau P-21," sambung dia.

2. Kali pertama bertugas di Papua, berikut berapa jabatan yang sempat jabat Fatah

Editorial Team

Tonton lebih seru di