Mengenal Edimin, Penjual Telor Keliling yang Kini Jadi Bupati Labusel
Edimin atau yang akrab disapa Asiong adalah seorang Bupati Labuhanbatu Selatan periode 2021-2026 2024 yang dilantik langsung oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi atas nama Presiden Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.12354 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Di Kabupaten dan Kota pada Provinsi Sumatera Utara.
Edimin lahir di Tanjung Medan, Sumatra Utara pada 21 April 1972 dan kini dia sudah berusia 49 tahun.
Edimin menempuh Pendidikan dasar di SD Impres 112244 Tanjung Medan tahun 1980-1986, lalu melanjutkan jenjang Pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMPN Kampung Rakyat tahun 1986-1989 dan jenjang sekolah menengah atas di SMAS Panglima Polem Rantauprapat tahun 1989-1992.
Yuk simak jejak rekamnya:
1. Peduli dengan kegiatan olahraga, sosial, budaya dan seni
Dia memiliki hubungan yang erat dengan generasi muda. Karena selain menjadi politisi, dia juga aktif berpartisipasi dalam organisasi kepemudaan, seperti Pemuda Pancasila. Selain itu, dia juga peduli dengan kegiatan olahraga, sosial, budaya dan seni.
Dia juga pernah menjadi Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2016-2020, Ketua KNPI Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2014-2020, Dewan Penasehat Karang Taruna Kecamatan Kampung Rakyat tahun 2019-2020, Sekretaris Pengurus Muhammadiyah Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2013-2020.
Asiong selalu berbicara dengan sopan kepada banyak orang, terutama saat berkomunikasi dengan orang tua. Meskipun dia dikenal karena komentarnya yang jujur. Apalagi jika menyangkut orang-orang yang korupsi dan orang-orang yang tidak terlindungi. Lebih tepatnya, tidak harus menyenangkan orang lain. Ketika dia melakukan apa yang dia lakukan bertentangan dengan hati nuraninya dan tidak berpihak pada masyarakat.
2. Pernah bekerja sebagai penjual telor keliling kampung
Latar belakang Edimin memiliki basic seorang pengusaha. Dia adalah orang pekerja keras, karena dia bukan berasal dari orang yang ekonominya tergolong mampu. Ada beberapa orang yang menyebut Edimin dengan Asiong Getah. Karena dulunya dia pernah bekerja sebagai tukang timbang getah.
Selain itu dia juga pernah bekerja sebagai penjual telor keliling kampung. Dengan pengalaman hidupnya Edimin diyakini mampu membuka lapangan kerja untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Hal itu dibuktikan dengan didirikannya yayasan pendidikan yang dikelolanya.
Dengan dibangunnya sekolah tersebut, berarti ia banyak menerima guru yang berasal dari masyarakat sekitar. Jumlah tenaga pendidik sekitar 31 orang, belum termasuk tenaga administrasi. Dengan dibangunnya sekolah, beberapa komunitas lokal juga dapat meningkatkan pendapatan mereka, berkat siswa yang berbelanja di situs mereka.
3. Demarwan, suka membantu biaya pembangunan masjid
Sebelum dia menjadi bupati Edimin pernah menjabat menjadi ketua DPRD Kabupaten Labuhan Batu Selatan periode 2014-2016 dan menjadi anggota DPRD Kabupaten Labuhan Batu Selatan periode 2019-2020.
Edimin termasuk politisi semua golongan, suku, agama. Dia tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan golongan, suku dan agama.
Edimin juga terkenal sangat mudah berinfak untuk kepentingan agama, membantu masyarakat kurang mampu, anak yatim dan lain sebagainya. Termasuk kegemarannya membantu pembiayaan pembangunan masjid.
Asiong juga dikenal sangat dekat dengan generasi muda dan masyarakat. Hampir semua masyarakat di Kecamatan Kampung Rakyat dan Kotapinang sudah mengenal dengan kesederhanaannya.
4. Mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak
Dalam bidang kesehatan. Edimin telah lama memikirkan dan berbuat untuk memberikan sebagian layanan kesehatan. Dirinya telah lama menghibahkan satu unit mobil ambulans untuk mengangkut warga yang sakit atau meninggal.
Dalam hal pendidikan, dia mendirikan Yayasan Pendidikan jauh sebelum terjun ke dunia politik. Yayasan yang didirikannya mengelola PAUD, TK, SD dan SMP dan akan ada SMK dalam waktu dekat.
Semua satuan pendidikan disponsori oleh yayasan yang didirikannya, sehingga orang tua tidak perlu memikirkan biaya pendidikan untuk anak-anaknya. Semua anak yang belajar di sini tidak dikenakan biaya atau gratis.
