Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Pidie, IDN Times - Berkedok pengobatan mengatasnamakan agama, seorang pria berinisial BA (46) warga Gampong Pante Cermen, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh, melakukan pencabulan serta rudapaksa (pemerkosaan) terhadap pasiennya.

Alhasil, pria yang disebut sebagai dukun atau pesulap hijau tersebut ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Pidie usai salah seorang korban membuat laporan pada September 2022 lalu. 

“Kasus pemerkosaan sesuai Laporan Polisi Nomor: LP/B/166/IX/ 2022/SPKT/POLRES PIDIE/POLDA ACEH, tanggal 20 September 2022,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pidie, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Rangga Setyadi, pada Kamis (27/10/2022).

1. Mengaku bisa mengobati dan wali Allah

Konferensi pers di Polres Pidie terkait kasus pemerkosaan berkedok pengobatan agama. (Dokumentasi Humas Polres Pidie untuk IDN Times)

Adapun korban dikatakan Rangga, yakni HY (26) warga Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie. Bermula ketika korban yang mengalami kanker servik melakukan pengobatan secara tradisional atau alternatif kepada pelaku. Alasannya, dikarenakan selama ini BA mengaku bisa mengobati berbagai penyakit termasuk sakit dialami korban menggunakan ilmu agama.

“Tersangka mengaku sebagai orang pintar atau dukun dan bisa mengobati orang sakit dan mengaku sebagai wali Allah supaya dipercaya oleh orang yang berobat kepadanya,” ungkap Rangga.

Awalnya pengobatan berjalan normal, namun belakangan pelaku melakukan pencabulan sekaligus pemerkosaan pada pertengahan Juli 2021 lalu, di kediaman korban. Tidak hanya sekali bahkan, pelaku melakukan tindakan serupa hingga puluhan kali, terakhir pada 14 Agustus 2022 lalu.

“Kejadian terakhir kalinya pada tanggal 14 Agustus 2022 sekira pukul 15.00 WIB, di gubuk kebun milik tersangka BA di Gampong Mesjid Tanjong, Kecamatan Padang Tiji,” ucap Rangga.

2. Korban terpaksa menuruti karena di bawah ancaman pelaku

Editorial Team

Tonton lebih seru di