Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kuliah Umum yang digelar Imamikom USU di Gedung Pascasarjana FISIP USU, Kamis (21/11/2024) (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Ikatan Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi (Imamikom) menggelar kuliah umum dengan tema "Optimalisasi Komunikasi Politik di Era New Media". Kuliah umum menghadirkan narasumber dua anggota DPRD Sumut Palacheta Subies Subianto, Abdul Rahim Siregar, serta Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Medan Christiany Juditha di Gedung Pascasarjana FISIP USU, Kamis (21/11/2024). Kuliah Umum ini dimoderatori Maulana Andinata Dalimunte, salah satu dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Rahim Siregar mengatakan komunikasi politik menjadi cara yang dilakukan untuk mendapatkan tujuan. Terutama dalam upaya mencari kekuasaan.

"Kita jangan terlena dengan media di dunia maya. Kita tidak dicoblos di dunia maya, tapi di dunia nyata. Tapi media sekarang teknologinya luar biasa," kata Rahim.

1. Rahim mengatakan komunikasi politik sebaiknya tak di tataran ilmu saja

Kuliah Umum yang digelar Imamikom USU di Gedung Pascasarjana FISIP USU, Kamis (21/11/2024) (IDN Times/Doni Hermawan)

Anggota DPRD Sumut dua periode itu berkisah bagaimana pengalamannya dalam upaya mencari suara saat kontestasi sebelumnya. Komunikasi dilakukan langsung ke warga.

"Bagaimana kita mampu mengoptimalkan komunikasi kita. Mengenal siapa lawannya. Kita tidak harus berbahasa yang tinggi. Di dapil saya masih ada harus naik perahu 5 jam. Alhamdulillah dapat 300 suara saya di sana. Kita harus mengenali lawan bicara kita. Apa pendidikannya. Harus mampu mengenali siapa lawan bicara," kata Alumni S2 Arsitektur USU itu. 

Selain komunikasi langsung ke warga, Rahim juga memanfaatkan media untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya. Terutama di era new media. Facebook menjadi media sosial yang dipilih Rahim.

"Gak bisa hanya komunikasi hanya sekali. Jadi kita melakukan komunikasi yang continue. Begitu juga pesan-pesan promosi di media. Agar sampai ke bawah sadar kita. Apapun komunikasi yang kita lakukan. Outputnya harus sesuatu kebaikan, tapi ada juga komunikasi yang destruktif. Seperti pesan-pesan hoaks. Pesan saya, bagaimana mengoptimalkan komunikasi jangan hanya dalam tataran ilmu saja. Bagaimana mengimplementasikannya," jelasnya.

2. Palacheta membeberkan strategi komunikasi yang efektif penting dilakukan menyampaikan pesan ke khalayak

Editorial Team

Tonton lebih seru di