Melihat sudah mendapatkan keuntungan, sambung Sofyan, dirinya mulai mensosialisasikan usaha ternak tersebut ke masyarakat. "Warga yang sudah melihat langsung akhirnya tertarik. Sebagian warga juga sudah membuat kandang," bebernya.
"Karena ini program Bumdes, maka warga yang berminat akan kita bantu melalui dana desa. Alhamdulillah, warga yang tadinya apatis sekarang mulai antusias," urainya.
Agar Bumdes ini tetap berjalan secara berkesinambungan, Sofyan juga memesan alat penetas dengan kapasitas 1.500 butir telur. "Jika penetasan bisa berjalan lancar, pastinya bibit atau DOC ayam KUB tidak lagi diambil dari daerah luar, cukup produksi sendiri dan mengurangi biaya bibit," terangnya.
"Mudah-mudahan Bumdes ini dapat membangkitkan ekonomi warga desa. Setelah ini berkembang, kami berencana membuat Bumdes dibidang hortikultura (pembibiatan tanaman) dan wisata," tambahnya.