Medan, IDN Times - Hajjah Megawati Soekarno Putri mewakili tokoh di Indonesia yang sangat konsisten tentang pemikiran dan tindakan sesuai persyaratan demokrasi. Hal ini dikatakan Dr. Muryanto Amin, M.Si, dalam kegiatan Forum Grup Discussion (FGD) bertema “Sosok Hajjah Megawati Soekarno Putri Menuju Peradaban Demokrasi Indonesia” yang digelar Pengurus Jam’iyah Batak Muslim Indonesia, Senin (19/10).
Pernyataan tersebut kata Dekan Fisip Universitas Sumatera Utara itu dapat dilihat dari berbagai keterlibatan Megawati dalam sejarah ‘marturity democracy’ di Indonesia. Dimana Megawati Soekarno Putri muncul sebagai tokoh oposisi dalam kurun waktu 1980-an dan 1990-an dengan berbagai peristiwa politik yang sangat memengaruhi dan dipahami memunculkan ketegangan rezim Suharto.
“Megawati Soekarno Putri disebut sebagai ’tokoh populis masa Orde Baru’ disebabkan dorongan aspirasi rakyat dan energi figur Megawati, yang memberikan perlawanan rezim Suharto masa Orde Baru,”papar Muryanto.