Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • 15 rumah rusak di 3 kecamatan akibat angin kencangData BPBD Medan mencatat, di Kecamatan Medan Marelan terdapat 5 rumah rusak dengan persentase kerusakan 30–70 persen. Di Kecamatan Medan Labuhan, 9 rumah rusak ringan hingga sedang, sementara di Kecamatan Medan Perjuangan satu rumah mengalami kerusakan 40 persen, meliputi ruang tamu, kamar, dan dapur.

  • Puting beliung bukan yang pertama di 2025Yunita mengungkapkan, fenomena angin puting beliung telah beberapa kali terjadi sejak awal tahun. Bahkan, pada 28 Juni lalu di Kecamatan Medan Timur, sebuah rumah tertimpa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Angin kencang disertai hujan lebat melanda Kota Medan pada Sabtu (9/8/2025) malam, mengakibatkan sedikitnya 15 unit rumah warga mengalami kerusakan di tiga kecamatan. Kerusakan bervariasi, mulai dari atap seng yang terbang hingga teras rumah yang roboh.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan mencatat, Kecamatan Medan Marelan menjadi salah satu wilayah yang cukup parah terdampak. Sementara itu, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa, namun kerugian material dialami sejumlah keluarga.

1. 15 rumah rusak di 3 kecamatan akibat angin kencang

Ilustrasi Puting Beliung. IDN Times/Mardya Shakti

Data BPBD Medan mencatat, di Kecamatan Medan Marelan terdapat 5 rumah rusak dengan persentase kerusakan 30–70 persen. Di Kecamatan Medan Labuhan, 9 rumah rusak ringan hingga sedang, sementara di Kecamatan Medan Perjuangan satu rumah mengalami kerusakan 40 persen, meliputi ruang tamu, kamar, dan dapur.

Kerusakan terparah umumnya terjadi pada atap rumah yang terbang tertiup angin kencang, sedangkan beberapa bagian rumah lain seperti teras juga terdampak.

“Ada tiga kecamatan yang terdampak, termasuk satu unit rumah di Medan Perjuangan. Kemudian di Kecamatan Medan Labuhan ada 9 unit rumah, dan Medan Marelan ada 5 unit rumah,” ujar Kepala BPBD Medan, Yunita Sari Yunita kepada awak media, Senin (11/8/2025).

2. Puting beliung bukan yang pertama di 2025

ilustrasi bencana angin topan (pexels.com/Pixabay)

Yunita mengungkapkan, fenomena angin puting beliung telah beberapa kali terjadi sejak awal tahun. Bahkan, pada 28 Juni lalu di Kecamatan Medan Timur, sebuah rumah tertimpa pohon yang roboh akibat angin kencang.

“Angin puting beliung memang biasanya kondisi atap bangunan yang rusak dan tidak sampai yang lain. Kecuali ada pohon roboh menimpa rumah. Bulan Agustus ini memang, sejak 1 Agustus sampai sekarang baru ini terjadi angin puting beliung,” jelasnya.

3. BPBD siaga antisipasi bencana Lain seperti banjir rob

Ilustrasi banjir rob. (Dok. IDN Times).

Selain puting beliung, BPBD Medan juga memantau risiko banjir rob di wilayah pesisir Belawan. Hingga saat ini, banjir rob tertinggi pada 2025 hanya mencapai 60 cm, sehingga belum ada evakuasi besar-besaran. Namun, BPBD tetap memberikan peringatan dini kepada warga.

BPBD juga menyiapkan tenda posko pengungsi, petugas evakuasi di setiap kecamatan, serta distribusi bantuan darurat mulai dari makanan, selimut, beras, hingga kebutuhan anak-anak.

Editorial Team