Medan, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatra Utara menjadi sorotan, setelah muncul dugaan adanya makanan terkontaminasi di salah satu SMA di Kabupaten Asahan. Gubernur Sumatra Utara Muhammad Bobby Afif Nasution merespon dugaan itu.
MBG di SMA Asahan Diduga Terkontaminasi, Bobby: Sedang Dicek

Intinya sih...
Sampel makanan dari SMA Asahan sedang diuji laboratorium
Dinkes Sumut sebut kasus masih indikasi, bukan keracunan
Badan Gizi Sumut imbau masyarakat fokus pada manfaat program
1. Sampel makanan dari SMA Asahan sedang diuji laboratorium
Bobby Nasution menyebut, kasus dugaan kontaminasi ini sedang diproses lebih lanjut. Dia memastikan sampel makanan sudah diambil dan saat ini masih dalam pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan Sumut.
“Untuk MBG sejauh ini ada satu kasus dan saat ini sedang di cek di Laboratorium Dinkes Sumut sampel makanannya,” jelasnya, Senin (29/9/2025).
Ia mengatakan, ke depan Pemprov Sumut akan menerapkan sertifikat higienis dua kali dalam setahun untuk seluruh dapur MBG. Bobby juga mengingatkan agar SPPG lebih disiplin dalam mengontrol jadwal produksi makanan supaya tidak mudah basi.
“Kita minta setiap petugas SPPG mengontrol makanan yang di buat. Jika sekolah jaraknya tidak jauh dari SPPG bisa disesuaikan pembutan makanannya untuk tidak terlalu cepat agar tidak mudah basi. Kalau masiih panas, jangan ditutup dulu. Hal-hal kecil seperti ini yang perlu diperhatikan,” tambahnya.
2. Dinkes Sumut sebut kasus masih indikasi, bukan keracunan
Sekretaris Dinkes Sumut, Hamid Rizal Lubis, membenarkan adanya dugaan kontaminasi makanan pada program MBG di Asahan. Namun, ia menegaskan bahwa ini belum bisa disebut keracunan.
“Beberapa waktu belakangan ini kita mendapat beberapa dugaan kasus kontaminasi makanan yang disalurkan SPPG. Jadi bukan keracunan ya tapi dugaan kontaminasi makanan,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Hamid menuturkan, sampel makanan sudah diambil untuk diuji, meski ia belum bisa merinci jenis makanan apa yang diperiksa.
“Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan sehubungan kasus itu,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan, Pemprov mendorong seluruh SPPG untuk segera memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat dapur gizi.
3. Badan Gizi Sumut imbau masyarakat fokus pada manfaat program
Kepala Badan Gizi Sumut, T. Agung Kurniawan, menambahkan bahwa dugaan kontaminasi di Asahan masih sebatas indikasi dan hasil uji lab belum keluar.
“Sebenarnya ini bukann kasus ya tapi masih terindikasi dan masih di uji lab oleh Dinkes Sumut dan sekolah itu berada di salah satu SMA di Asahan,” jelasnya.
Agung juga mengungkapkan bahwa saat ini ada 332 SPPG aktif di Sumut, dengan pemberian MBG dilakukan secara bertahap.