Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Massa AKBAR Sumut membawa replika kepala babi dalam peringatan Hari Buruh di Kota Medan, Kamis (1/5/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Irama musik reggae hingga rap dengan lirik kritik diputar dengan lantang dari pengeras suara di mobil komando. Di depan Gedung DPRD Sumatra Utara, massa dari Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat Bersatu (AKBAR), melontar orasi kritis dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Kamis (1/5/2025).

Unjuk rasa yang digelar cukup kreatif. Massa membawa replika kepala babi. Bukan kepala babi biasa, babi itu digambarkan memakan uang. 

Di tengah orasi yang bersahutan, massa menggelar aksi mural. Gambar yang dilukis oleh sejumlah Seniman berwujud seperti hewan babi yang memiliki lengan gurita.

"Ini kepala babi oligarki," kata Adinda Zahra Noviyanti perwakilan massa dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut. 

Kata Dinda --sapaan akrabnya-- kepala babi ini menjadi kritik terhadap pemerintah. Selama ini, pemerintah tidak berpihak kepada kaum buruh. 

1. Hari buruh bukan perayaan, tapi momentum perlawanan

Massa AKBAR berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatra Utara dalam peringatan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

AKBAR Sumut juga menyentil soal hari buruh yang sering kali dianggap sebagai perayaan. Pemerintah kerap menggelar acara-acara yang justru dinilai menciderai semangat hari buruh. 

Menurut AKBAR Sumut, hari buruh justru menjadi momentum perlawanan. Begitu banyak kasus - kasus perburuhan seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih terjadi di Indonesia. 

Sepanjang tahun 2024, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan sebanyak 539 tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak. 

"Pada momentum ini, kami mendesak pemerintah mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan yang inklusif terhadap kaum buruh," kata Dinda. 

2. Pemerintah dinilai tidak mampu memberi solusi permasalahan Ketenagakerjaan

Editorial Team