Banda Aceh, IDN Times - Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh menggelar diskusi secara daring tentang alam khususnya terkait daerah aliran sungai (DAS), pada Selasa (7/9/2021).
Mengusung tema 'Daerah Aliran Sungai Kritis, Menanti Bencana', diskusi tersebut diisi oleh sejumlah pemateri baik dari akademisi, dinas terkait, dan lembaga yang memahami isu lingkungan.
Di antaranya Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Krueng Aceh, Eko Nurwijayanto; Kepala Seksi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Yudhie Satria.
Selanjutnya, Teknik Pengairan Madya Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Banda Aceh, Agustian; Direktur Walhi Aceh, Muhammad Nur, dan Dosen Teknik Geologi Universitas Syiah Kuala (USK), Ibnu Rusidy.
Kasus bencana ekologi di Aceh kian masif. Sejak 2018 hingga 2020 terjadi sebanyak 423 kali bencana banjir, longsor, dan bandang. Taksiran kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp874,1 miliar. Salah satu penyebab karena kerusakan daerah aliran sungai.