Protes DPR, Mahasiswa USU Antar Tikus-tikus Mati ke Gedung DPRD Sumut

- Mahasiswa USU protes di DPRD Sumut, kecewa karena tak ada dialog dengan wakil rakyat.
- Massa aksi menilai kenaikan gaji DPR tidak sesuai dengan kinerja mereka, sambil membawa tikus mati sebagai representasi DPR.
- Mahasiswa masih berada di depan gedung DPRD Sumut, bakar ban sebagai bentuk protes dan rencana masuk ke dalam gedung.
Medan, IDN Times - Gelombang kemarahan disampaikan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) di Gedung DPRD Sumut. Ratusan mahasiswa itu datang dengan beragam kalimat-kalimat protesnya, Selasa (26/8/2025).
Sempat terjadi kontak fisik antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, sebab mahasiswa ingin menusuk masuk ke dalam kantor DPRD Sumut. Mereka kecewa karena wakil rakyat sama sekali tak keluar menjumpai massa aksi. Alih-alih mahasiswa dihalang-halangi oleh aparat kepolisian.
"Kami ingin buka ruang dialog. Tapi ruang dialog itu tak terjadi. Jangan disepelekan! Ini USU!" kata perwakilan BEM USU, Akhmad, saat berorasi.
Berkali-kali massa aksi meneriakkan DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat. Mereka menilai bahwa kenaikan gaji DPR tidak sesuai dengan kinerja mereka selama ini.
Hal ini disebut Akhmad berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat Indonesia. Banyak petani, buruh, bahkan guru yang menerima gaji tidak layak. Bahkan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari pun susah.
Menariknya, ratusan mahasiswa melakukan aksi teatrikal. Dalam aksi ini mereka membawa tikus mati sebagai representasi DPR.
Tikus-tikus mati itu diletakkan ke dalam perangkap berbungkus kardus. Pantauan IDN Times, di atasnya ditempel logo-logo partai. Karena mereka menilai anggota DPRD sama sekali tidak mewaki rakyat, alih-alih partai pengusungnya.
"Ada Gerindra, ada PDIP, PAN, Golkar, dan lain-lain, merekalah tikus-tikus itu. Mari kita lempar tikus ini ke gedung DPR! Selamat berjumpa sama kawan-kawan tikus di dalam, ya!" ujar Akhmad sembari melempar perangkap beserta tikus mati ke gedung DPR.
Sampai saat ini, massa aksi masih berada di depan gedung DPRD Sumut. Mereka juga membakar ban sebagai bentuk protes dan ruang ekspresi mahasiswa. Mereka berencana masuk ke gedung DPR dan tak akan bubar sebelum ketua DPRD mendatangi mereka.