Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Edizon Isir didampingi Kasat Reskrim AKBP Ronny Nicholas Sidabutar saat memaparkan kasus pembunuhan mahasiswi Unpri (Istimewa)
Johnny menjelaskan, kedunya diburu setelah keluarga korban membuat pengaduan ke Polsek Pancurbatu. Begitu mendapat laporan, tim gabungan bergerak cepat melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian karyawati PT. Gobar Mandiri Indonesia ini. Langkah pertama menyelidiki perjalanan pulang korban dari tempat kerja menuju rumah pada Sabtu (11/4) malam, melalui rekaman CCTV yang ada di kantor korban dan sepanjang perjalanan.
"Dalam rekaman CCTV, sekira pukul 19.30 WIB korban terlihat menumpang angkutan kota (Angkot) Rahayu 103 tujuan Pancur Batu-Unimed yang kelihatan melintas di Jalan HM. Yamin dan Iskandar Muda," ucap Johnny.
Tim kemudian memburu Tomi Keliat yang diketahui sebagai sopir yang membawa korban waktu itu. Kerja keras tim membuahkan hasil, pelaku Tomi Keliat diciduk di sekitaran
kediamannya, Senin (13/4) sekitar pukul 05.00 WIB. Di dalam angkot pelaku petugas ada menemukan bercak darah yang telah mengering. Selanjutnya Tim mencari saksi-saksi di
sepanjang Simpang Selayang sampai dengan Lau Chi.
Berdasarkan keterangan warga marga Sinulingga, pada Sabtu malam sekira pukul 20.00 WIB, pasutri itu benar ada melihat angkot Rahayu 103 yang melaju kencang (mengebut)
dan mendengar suara teriakan perempuan "Jesus Tolong.." dari angkot tersebut.
"Setelah diperiksa selama enam jam, sopir angkot yang bernama Tomi Keliat ini baru mau jujur. Dia mengaku mencuri tas korban yang berisi dua unit seluler bersama dengan
pelaku Tato Sembiring," ujar Johnny.