Medan, IDN Times - Keputusan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua memusnahkan barang sitaan berupa mahkota tradisional berbahan bulu Cenderawasih dan Kasuari menuai gelombang kecaman. Aksi pembakaran yang dilakukan pada Senin (20/10/2025) di Jayapura itu dimaksudkan untuk menegakkan hukum terkait perdagangan ilegal satwa liar, namun bagi masyarakat Papua, keputusan tersebut justru dianggap melukai martabat dan identitas budaya mereka.
“Itu namanya etnosida. Mereka ingin menghapus budaya kami,” kata Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Papua Sumatera Utara (IMP-Sumut), Aris Tage kepada awak media, Rabu (29/10/2025).
