Medan, IDN Times - Banjir masih menjadi satu masalah di Kota Medan yang tak kunjung selesai. Setiap tahun, apalagi saat musim penghujan tiba, banjir selalu saja terjadi. Sungai dan parit meluap, jalanan tergenang air, sekolah-sekolah dan tempat usaha juga tak luput dari genangan air.
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli, Luhut Sihombing mengungkapkan, kerugian materi dan non-materi akibat banjir sangatlah besar.
"Aktivitas ekonomi dan sosial lumpuh akibat akses yang terputus, belum lagi kerusakan dan kerugian sektor infrastruktur serta kerugian sektor ekonomi produktif," katanya di Medan, Kamis (15/10/2020).
Dia menjelaskan, banjir mikro maupun makro di Medan merupakan buah dari disfungsionalnya salah satu sub-sistem dalam sistem bio-region, yaitu manusia dan sumberdaya.
Peristiwa ini terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan, yang disebabkan terjadinya hujan melebihi kapasitas daya serap tanah dan kapasitas aliran air. Air tersebut akan menggenangi dari sekitarnya atau mengalir ke daerah yang lebih rendah lalu menggenangi jalanan, areal sekolah, rumah sakit, kampus, tempat usaha dan areal lainnya.