Lorong Mekaar Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Budidayakan Hidroponik

- Nasabah Mekaar mendapat pelatihan hidroponik
- PNM memberikan kesempatan kepada nasabah untuk berdaya dengan memberi pelatihan budidaya tanaman hidroponik, menjahit, membuat kue, mengelola sampah, dan budidaya magot.
- Kegiatan ini menjadi langkah kecil untuk membantu dan meningkatkan perekonomian dalam keluarga serta sejalan dengan program pemerintah tentang ketahanan pangan.
Medan, IDN Times - PT PNM cabang Medan meresmikan Lorong Mekaar di Jalan A. R Hakim, gang Sila, Kelurahan Tegal Sari II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, pada Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini merupakan unit program PNM cabang Medan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PNM Cabang Medan, yang berkolaborasi dengan Danantara Indonesia, Pegadaian, dan Syifa Hidroponik Medan.
Sekedar informasi, Lorong Mekaar adalah program urban farming yang diinisiasi oleh PNM (Permodalan Nasional Madani) sebagai bagian dari PNM Peduli. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya ketahanan pangan, melalui pertanian perkotaan dengan metode hidroponik.
Pemimpin Cabang PNM Medan, Benny Satria B menjelaskan bahwa, kegiatan ini dikemas dalam bentuk pelatihan kepada para nasabah Mekaar yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga.
"Sebenarnya ini menjadi tanggungjawab bagian sosial dan lingkungan juga, karena PNM disamping memberikan modal usaha juga memberikan pelatihan dan pemberdayaan," katanya.
1. Berikan kesempatan kepada nasabah dalam pelatihan hidroponik

Lanjutnya, kegiatan ini sejalan tentang budidaya hidroponik, sehingga membentuk Lorong Mekaar yang termasuk didalamnya para nasabah Mekaar.
Para nasabah ini diberdayakan dalam kelompok, untuk mendapatkan pelatihan budidaya tanaman hidroponik.
"Memberikan pelatihan kepada nasabah pengenalan hidroponik seperti apa, dan diharapkan kegiatan ini akan menjadi salah satu penopang ekonomi, minimal yang tadinya mereka harus mengeluarkan Rp5 ribu atau Rp10 ribu untuk konsumsi sayur dengan mereka bisa manfaatkan pekarangan yang ada. Sehingga, keuangan bisa dimanfaatkan untuk yang lain," jelasnya.
Disamping memberikan modal untuk dapat menjalankan dan mengelola usahanya, PT PNM memberikan juga kesempatan bagi nasabah untuk memberdayakan dalam memberi pelatihan.
"Tujuannya semakin mengangkat ekonomi keluarga, syukur-syukur bisa menjadi pendapatan ekonomi keluarga tambahan. Misalnya konsumsi sayur disekitar tempat tinggal bisa dipenuhi ibu-ibu Mekaar," ungkapnya.
2. Selain pelatihan hidroponik ada banyak pelatihan untuk berdayakan nasabah

Selain memberikan kegiatan pelatihan hidroponik ini, PT PNM cabang Medan juga menggelar pelatihan untuk TJSL pada kerajinan seperti menjahit membuat kue, dan mengelola sampah dan ada budidaya magot yang dilakukan oleh nasabah Mekaar dengan memanfaatkan limbah atau sampah rumah tangga.
"Untuk kegiatan terkait lingkungan di Medan kita juga melakukan TJSL di Kabupaten Langkat, ada penanaman mangrove. Kemudian juga penghijauan kita lakukan. Kalau yang untuk kegiatan ini di kota sesuaikan dengan kondisinya juga, kalau kemaren yang sebelumnya juga di Kabupaten daerah pesisir," ucap Benny.
3. Menjadi langkah kecil untuk membantu dan meningkatkan perekonomian dalam keluarga nasabah

Kegiatan ini juga sejalan dengan program pemerintah tentang ketahanan pangan.
Benny berharap, melalui kegiatan sebagai langkah kecil yang diberikan pihaknya PT PNM cabang Medan bisa menjadi contoh dan membantu meningkatkan perekonomian dalam keluarga.
"Misalnya yang tadinya harus mengeluarkan Rp5 ribu atau Rp10 ribu untuk membeli sayur, ketika nasabah sudah bisa mandiri dan memanfaatkan pekarangan walaupun tidak punya yang luas, tapi tanaman hidroponik dengan harga Rp5 ribu atau Rp10 ribu bisa dialokasikan untuk kebutuhan sekolah anak, listrik atau sebagainya. Sehingga, meringankan atau membantu untuk biaya rumah tangga," pungkasnya.
PT PNM cabang Medan mencatat total nasabah yang mendapat pelatihan ada sekitar 50 ribuan dalam setahun dalam programnya, yang terdiri dari 108 unit kegiatan.