Liga Debat Mahasiswa IDN Times, IPB Tantang UGM di Final

Medan, IDN Times - Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2024 akhirnya memasuki fase puncak. Dua kampus memasuki partai final kompetisi yang didukung Pertamina, Energizing You ini di IDN Media HQ Jakarta, 6 Juni 2024 mendatang. Adalah Institut Pertanian Bogor (IPB) yang akan menantang Universitas Gajah Mada (UGM) di final.
IPB lolos usai mengungguli Institut Teknologi Sumatera (Itera). pada semi final yang digelar daring, Selasa (28/5/2024) tadi.
Persaingan ketat tersaji. IPB bahkan lolos dengan selisih hanya 4 poin dengan meraih 249 poin berbanding 245 poin.
Seperti apa serunya debat?
1. IPB menilai pentingnya pendidikan formal bagi generasi ke depannya terkhusus pada pendidikan lingkungan
Dua perwakilan kampus saling beradu gagasan dengan sengit sejak awal. Diawali dari tim pro dari IPB yang digawangi oleh Vindati Utami, Wardhi Utami dan M. Amrul Haq Maulana.
Tim IPB membuka perdebatan dengan argumentasi terhadap langkah Generasi Z dalam mendukung upaya mencegah perubahan iklim. Seperti adanya pendidikan formal yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah.
Hal ini sebagai upaya membantu para generasi muda akan melek tentang lingkungan, melalui basis kurikulum yang matang dirancang oleh Pemerintah nantinya jika terlaksanakan.
"Kami tim yang menjelaskan bahwa yang patut diprioritaskan adalah lembaga formal dikarenakan dengan menjelaskan kekurangan yang bisa terjadi dari adanya lembaga non formal misalnya seperti adanya hoaks, media sosial dan juga ke tidak kredibilitasan," ucap Vindati Utami.
Dari struktural hal yang perlu distandardisasikan adalah standaridasi kurikulum, figur yang kredibel, kredibel atas informasi dan adanya kolaborasi pemerintah daerah agar mekanisme solusi untuk lebih inklusif.
Lanjutnya, keberlanjutan lingkungan itu bisa menambahkan kebiasaan bagi murid atau generasi sejak dini dari pendidikan formal dikarenakan ada kepastian dan juga kredibilitas.
2. Peran orangtua juga sangat penting untuk mendorong anak mengedukasi lingkungan
Sedangkan dari tim kontra Itera yang digawangi oleh Ahmad Rizky, Ferry Irawan, dan Wahyu Ginting menyampaikan jika pemerintah memiliki kewajiban untuk pendidikan yang layak. Sebab, miskin dan tertinggal diwajibkan membayar pajak.
"Tanpa adanya niatan serius pendidikan iklim tidak bisa sempurna diimplementasikan, karena kita tahu pendidikan yang cukup kita harus melakukannya secara kolektif," jelas Ahmad Rizky.
Menurutnya, sebagai masyarakat harus memiliki pikiran bahwasannya mendapatkan pendidikan yang berkualitas adalah hal yang seharusnya bukan hal yang spesial termasuk pendidikan iklim. Sehingga, tidak ada spesialisasi pendidikan iklim yang didapat itu layak.
"Kita harus sadar bahwasanya, pendidikan yang berkualitas itu adalah hal yang biasa dan harus dirasakan semua masyarakat tanpa membedakan mereka tinggal, pekerjaan dan lainnya. Karena memberikan pendidikan yang layak memang kewajiban pemerintah Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya.
Menurut tim ITERA, tidak hanya pendidikan formal yang dibutuhkan untuk perubahan iklim dalam pendidikan lingkungan. Namun juga, pihak keluarga sangat penting bagi siswa atau anak-anak bangsa.
"Apabila keluarga tidak mampu maka ini tugas Pemerintah turut andil dalam mengedukasi hal tersebut. Pertama, kesejahteraan sosial dan ekonomi agar pendidikan bisa masuk dalam kehidupan," tambah Ferry Setiawan.
3. UIN Syarif Hidayatullah memastikan gelar peringkat ketiga
Sengitnya debat membuat para panelis antara lain Kiara Putri Mulia selaku Climate Program Manager dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Prigi seorang Founder Ecoton, dan Satria Kusuma, akademisi Univesitas Atmajaya dipusingkan untuk menentukan pemenang.
Mewakili panelis, Prigi mengumumkan IPB dari tim pro dengan skor atau nilai yang tipis.
"Setelah kami berdiskusi dan mempertimbangkan memang salah satu poin yang kami anggap penting adalah bagaimana spirit atau semangat dalam berargumen itu mengindikasikan keyakinan," kata Prigi.
Ia melihat ada beberapa yang hilang semangat atau menyampaikan argumen yang sedikit berkurang, ini kemudian sangat memengaruhi penilaian.
"Tapi saya merasa bersyukur dan senang sekali bangga kita punya anak Indonesia yang mampu berargumen, dan mampu menyampaikan gagasan dalam keadaan yang menegangkan," ucap Prigi.
Sementara pada kesempatan itu panelis juga mengumumkan UIN Syarif Hidayatullah sebagai peraih peringkat ketiga. Sebelumnya UIN hanya kalah satu poin dari UGM pada semi final lainnya. Sementara peringkat keempat Itera.
Liga Debat Mahasiswa 2024 ini diikuti 12 kampus dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 IDN Times, yang diperingati pada 8 Juni 2024.
Kompetisi bakal berlangsung dari penyisihan mulai 21 Mei hingga babak final 6 Juni 2024. Para peserta antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB), Telkom University, Univesitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), UIN Syarif Hidayatullah. Berikutnya, Institut Teknologi Nasional, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Mataram, Universitas Negeri Medan, dan Institut Teknologi Bandung.