Jakarta, IDN Times - Menjelang pergantian tahun, masyarakat tentu sudah memiliki rencananya masing-masing dalam menghabiskan waktu akhir tahun. Namun, di akhir tahun ini, Indonesia harus kembali merasakan duka yang dalam akibat tsunami yang melanda wilayah sekitar Selat Sunda.
Banyaknya rencana menghabiskan pergantian akhir tahun di pantai, kira-kira amankah merayakannya di saat bencana tsunami membayangi?
Mendengar kata 'tsunami' menjadi momok menakutkan bagi masyarakat saat ini, sehingga Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, perlu memaparkan tentang keamanan menghabiskan pergantian tahun di pantai
Sutopo menjelaskan, untuk sementara ini, ia menganjurkan kepada masyarakat agar tak mendekati pantai di wilayah Selat Sunda. Sutopo mengimbau agar masyarakat tidak mendekati pantai di wilayah tersebut.
"Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter sampai 1 kilometer dari pantai di sepanjang daerah yang terdampak di Selat Sunda. Baik di Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawan, dan Tanggamus. Ini rekomendasinya," kata Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).
Meski ada pernyataan dari BMKG terkait wilayah-wilayah yang disebut aman menjelang akhir tahun, namun Sutopo mengingatkan agar masyarakat tetap merujuk pada rekomendasi dari BMKG terkait wilayah mana saja yang mesti dihindari. "Jadi kita mengimbau kepada masyarakat tetaplah merujuk pada institusi yang resmi. Yang berwenang menetapkan atau menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat," ujar Sutopo.
Lanjut Sutopo, masih rawannya tsunami dan erupsi dari Gunung Anak Krakatau, BNPB pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer. "Kemudian untuk yang di sekitar pantai di sini (wilayah Selat Sunda), dilarang melakukan aktvitas di dalam radius 500 meter sampai 1 kilometer. Di luar wilayah ini aman. Jadi kita tetap mengacu ke sini," terangnya.
Sementara, untuk erupsi gunung api sendiri, Sutopo menyerahkannya kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Namun, tambahnya, PVMBG juga sudah mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dekat Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer. "Tidak boleh ada aktivitas, baik masyarakat ,maupun wisatawan, kecuali untuk aktivitas penanganan darurat seperti penanganan gunung api dan sebagainya," ucapnya.
Meski begitu, Sutopo mengatakan bahwa ada beberapa wilayah yang dinyatakan aman. Antara lain Jakarta dan Jawa bagian utara. "Dari erupsi yang ditimbulkan, kemungkinan-kemungkinan potensi tsunami yang dibangkitkan longsor bawah laut, maupun erupsinya sendiri, hanya terjadi wilayah-wilayah ini. Tidak akan sampai ke wilayah Jakarta, utara Jawa, dan sebagainya," terang Sutopo.