Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution mencoblos di TPS 22 Komplek Wartawan Jalan Intertip, Medan (Dok. IDN Times/Istimewa)
Yang paling menarik dari keterangan Akhyar adalah saat aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu menyinggung soal invisible hand (tangan-tangan tidak terlihat) di dalam kontestasi politik Pilkada Medan.
“Kami juga menyatakan banyak invisible hand yang ikut bermain dalam Pilkada Kota Medan ini. Kami tidak dapat memang untuk menyatakan secara eksplisit, apa itu invisible hand. Tapi kami dapat merasakan, invisible hand itu sangat berpengaruh, sangat penuh bermain dalam Pilkada Kota Medan ini,” katanya.
Namun Akhyar tidak mendetail siapa sebenarnya invisible hand yang bermain di dalam Pilkada Medan itu.
Untuk diketahui, Akhyar sebelumnya kader dari PDI Perjuangan. Namun, dalam Pilkada Medan, partai yang sudah membesarkannya itu memilih memberikan rekomendasi dukungan kepada menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution.
“Ini perjuangan yang sangat luar biasa. Kita berjuang di dalam keterbatasan yang sangat luar biasa. Kami mengucapkan banyak terima kasih. Kami mohon maaf jika ada yang menynggung perasaan. Kami Akhyar – Salman mohon maaf. Sesungguhnya niat kami untuk maju dalam Pilkada ini adalah benar-benar mewakafkan diri kami kepada Kota Medan. Namun hasil yang bisa kami lakukan 48 persen,” pungkasnya.