BPBD dan Polri gunakan perahu karet untuk evakuasi warga yang terjebak banjir (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Di dekat Selvi tampak Kepala Lingkungan juga mondar-mandir mengecek keadaan warganya. Ia mulai memerintahkan para warga yang terdampak agar segera mengambil nasi bungkus bantuan pemerintah.
Di ruko tak terlalu luas tempat warga mengungsi, Kepling 18 Kampung Baru tak urung memberitahu bahwa cukup banyak warganya yang terdampak. Bahkan sampai saat ini BPBD Sumut masih terpantau bergantian mengeluarkan warga yang terjebak.
"Sekitar 180 rumah yang terdampak. Kalau untuk KK-nya ada 310, dengan 600 jiwa lebih. Mereka yang terdampak sampai atapnya tenggelam. Masih ada 20-an warga kita lagi yang belum dievakuasi di bawah," kata Ningsih selaku Kepling 18 Kelurahan Kampung Baru.
Air mata Ningsih tampak menggantung di pelupuk kala menceritakan banjir yang datang secara spontan. Saat sungai masuk ke dalam rumah warganya, ia langsung membuat laporan dan meminta pertolongan pemerintah kota.
"Setelah air masuk jam 3 malam, saya langsung buat laporan ke pimpinan, bahwasannya memang kita terjadi kebanjiran. Dari WA grup lingkungan juga saya informasikan kepada warga agar siaga dengan kenaikan sungai. Mudah-mudahan dijauhi Allah, sejauh ini tak ada korban. Ini beberapa masih dievakuasi satu per satu, mau naik ke atas," pungkasnya.