Medan, IDN Times – ‘Lampu Pocong’. Begitu masyarakat melabeli lampu penerangan di beberapa ruas jalan di Kota Medan.
Penamaan itu lantaran bentuknya yang menyerupai pocong --hantu yang berwujud manusia terbungkus kafan--. Di Malaysia dikenal sebagai hantu bungkus.
Selama proses pembangunannya, lampu yang ada dalam rangkaian proyek penataan lansekap ruas jalan itu, berhujan kritik. Masyarakat menganggap, pembangunan yang dilakukan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution tidak memiliki manfaat.
Kondisi lampu juga dinilai tidak sesuai dengan nilai proyek yang mencapai Rp25,5 miliar. Belakangan Bobby menyebut pembangunan lampu pocong gagal. Kontraktor juga diminta membongkar seluruh lampu pocong yang sudah berdiri di delapan ruas jalan.
Proyek ini berada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Sebelum akhirnya, dinas itu dilebur menjadi Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK).
