Saat tiba di lokasi keberadaan pelaku, Sonia memberanikan diri hingga akhinya bertemu dengan adik pelaku. Awalnya Sonia mengaku tak igin membahas langsung kepada adiknya karena hal tersebut dianggap sensitif.
"Terus saya lihat goni depan rumahnya kayak banyak darah gitu, saya tanyak apa itu pak. Itu anjing bukan kucing, tapi karena kami penasaran kami buka aja rupanya itu banyak kucing.
Kemaren pas buka ada sekitar 4 atau 5 kepala kucing terus saya merasa salah satunya kucing saya karena biasa kucing domestik itu kan kepalanya lebih kecil. Sedangkan kucing saya Persia jadi lebih besar. Beda sendiri kerangkanya," ungkap Sonia.
Dirinya menyesalkan pelaku melakukan hal keji tersebut. Ia pun berharap tak ada lagi para pelaku yang tega memotong kucing dan anjing untuk dijadikan tambul (makanan saat minum tuak).
"Saya berharapnya pastinya dihentikan biar gak ada korban kucing dan anjing selanjutnya lagi. Masih banyak makanan yang layak dimakan, kecuali anjing dan kucing dan saya bingungnya kenapa orang di sini pada bungkam. Kenapa gak dari dulu dilaporkan?" harap Sonia.