Pemandangan Kota Lama Tanjungpinang (Diskominfo Kepri)
Masih kata Ifardiyanto, setelah diserahkannya wilayah Kepulauan Riau kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1950. Selanjutnya dibentuklah Provinsi Riau yang beribukota di Tanjungpinang.
Namun pada tahun 1959, Pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota Provinsi Riau ke Pekanbaru dan Tanjungpinang menjadi ibu kota kabupaten Kepulauan Riau.
Dijelaskannya, sejak tahun 1960 hingga tahun 1970, terdapat kebijakan pemerintah setempat untuk melakukan perubahan bangunan di Kota Lama Tanjungpinang yang awalnya berciri khas arsitektur Tionghoa. Meski dilakukan beberapa perubahan, namun masih dapat dilihat beberapa atap bangunan yang tetap mempertahankan ciri khas genting Tionghoa hingga saat ini.
"Pada tahun 1983, Kota Tanjungpinang selanjutnya ditetapkan sebagai Kota Administratif dan pada tahun 2001 Kota Administratif Tanjungpinang menjadi Kota Tanjungpinang hingga saat ini menjadi Ibukota Propinsi Kepulauan Riau," kata Ifardiyanto.
Sejak tahun 2001 hingga saat ini, berbagai perubahan telah dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau maupun pemerintah daerah di kawasan Kota Lama Tanjungpinang. Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar sejarah di kawasan Kota Lama Tanjungpinang ini tidak pudar.
Menurutnya, berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri dalam melakukan pengembangan kawasan ini. Salah satunya dengan cara melakukan studi banding ke beberapa daerah yang juga memiliki kawasan kota lama.
Selanjutnya pemerintah mulai melakukan berbagai kegiatan kebudayaan di kawasan Kota Lama Tanjungpinang yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya. Hal ini menjadi nilai positif dalam pemasukan daerah Kota Tanjungpinang dan tetap mengedepankan konteks destinasi wisata heritage.
Gebrakan terbaru, Pemerintah Provinsi Kepri melakukan revitalisasi kawasan Kota Lama Tanjungpinang dan menuai pro kontra di kalangan masyarakat setempat.
"Pemerintah melakukan penataan di kawasan Kota Lama Tanjungpinang dan hasilnya menuai pro kontra, bagusnya kawasan ini menjadi lebih tertata dan saat ini di lokasi Kota Lama Tanjungpinang sangat ramah untuk para pejalan kaki. Namun, terdapat juga tanggapan masyarakat yang menilai bahwa pengecetan gedung-gedung dengan warna-warni sangat tidak diperlukan karena menghilangkan kesan Kota Lama Tanjungpinang," tutupnya.
Di lokasi yang berbeda, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengatakan bahwa secara konsisten pihaknya terus melakukan berbagai pengembangan kawasan Kota Lama Tanjungpinang.
"Kota Lama Tanjungpinang terus kita kembangkan. Saat ini lokasi itu sudah sangat menawan dan dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara melalui berbagai festival kebudayaan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya," kata Ansar.
Dirinya pun berharap dengan adanya revitalisasi ini, dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang dan meningkatkan pariwisata di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.