Korupsi Bupati Remigo, 3 Penyuap Ratusan Juta Perdana Diadili

Dakwaan ketiganya dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ikhsan Fernandi Z di depan majelis hakim yang diketuai Azwardi Idris. Mereka didakwa melakukan perbuatan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Anwar disebutkan telah memberi Rp 300 juta kepada Remigo melalui Plt Kepala Dinas PUPR Pakpak Bharat, David Anderson Karosekali dan orang kepercayaannya, Hendriko Sembiring. 

Sementara  itu Dilon dan Gugung didakwa memberikan Rp 720 juta.“Yaitu dengan maksud agar Remigo Yolando Berutu memberikan paket pekerjaan di Dinas PUPR Kabupaten Pakpak Bharat,” kata Ikhsan.

Seusai mendengarkan pembacaan dakwaan, Ketua Majelis Hakim Azwardi memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk menanggapi. Mereka menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi.

Majelis hakim pun menunda persidangan. Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi.

Sidang kali ini adalah lanjutan perkara operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Medan pada November 2018. Awalnya petugas KPK menangkap David yang membawa sebagian uang suap untuk diserahkan ke Remigo. Sang Bupati bersama para tersangka lainnya ditangkap dan ditahan.

Remigo diadili. Dia dinyatakan bersalah menerima suap Rp 1,6 miliar. Lantas hakim mengganjarnya dengan hukuman 7 tahun penjara dan denda Rp 650 juta subsider 4 bulan kurungan. Dia juga diwajibkan membayar uang pengganti kerugian kepada negara cq  Pemkab Pakpak Bharat sebesar Rp 1,230 miliar. 

Hak politik Remigo juga dicabut. Dia tidak boleh dipilih sebagai pejabat publik atau memilih selama 4 tahun setelah menjalani pidana pokok.