Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Biji Kopi (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah UKM Indonesia yang bergerak pada usaha kopi menembus akses pasar ke Amerika Serikat melalui ajang Specialty Coffee Expo 2021.

Adapun sejumlah pelaku UKM sektor kopi yang hadir dalam ajang tersebut terdiri dari enam UKM dengan asal wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Utara.

Beberapa kopi jenis robusta dan arabika dari berbagai daerah ditampilkan dalam kesempatan itu, seperti kopi Mandhailing (Sipirock Coffee - Koperasi Lestari), Toraja (PT. Madalle - Kopinta), Temanggung (Identix Coffee), serta Sundanika Coffee.

Ajang Specialty Coffee Expo 2021 berlangsung di Ernest N. Morial Convention Center, New Orleans, AS, mulai 30 September-3 Oktober 2021.

1. Berharap kopi Indonesia mengalami peningkatan permintaan dari pasar Amerika Serikat

Kopi Mandailing di Kafe Kopinta, Panyabungan, Mandailing Natal (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga sekaligus ketua delegasi Indonesia dalam pameran itu, Luhur Pradjarto, mengatakan pelaku UKM kopi difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam upaya memperluas akses pasar produk kopi Indonesia.

“Saya berharap melalui pameran ini, kopi Indonesia akan mengalami peningkatan permintaan khususnya dari pasar Amerika Serikat serta negara lain”, ujarnya seperti dilansir ANTARA, Minggu (3/10/2021).

2. Sejumlah negara disebut telah melayangkan pemesanan

Ilustrasi komoditas pertanian kopi (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Pameran tersebut dianggap strategis bagi segmen pasar kopi Indonesia karena diikuti oleh kurang lebih 200 pelaku usaha produsen kopi dan peralatan pengolah kopi dari 30 negara antara lain dari Colombia, Guatemala, Honduras, Ethiopia, Puerto Rico, Turki, Rwanda, Belgia, dan Korea Selatan.

“Partisipasi pada event Specialty Coffee Expo 2021 ini bekerja sama dengan Atase Pertanian pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC," katanya.

Lebih lanjut, dikatakan estimasi potensial order sementara yang dapat dibukukan senilai 2,17 juta dolar AS atau lebih dari Rp31 miliar untuk jenis kopi arabika.

Sejumlah negara disebut telah melayangkan pemesanan dan sampel pemesanan, antara lain Turki, Arab Saudi, Peru, Jepang, Korea Selatan, Finlandia, dan Amerika Serikat.

3. Membuka akses pasar lebih luas bagi produk kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia

Petani Kopi Sipirok studi banding ke KBQ Baburrayyan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Konsulat Jenderal RI Houston Andre Omer Siregar menyambut baik sinergi antar kementerian dalam penguatan pemasaran produk Indonesia khususnya sektor kopi ke pasar Amerika Serikat.

Selain menjadi salah satu upaya strategis untuk mengangkat citra produk kopi Indonesia di pasar internasional, namun juga membuka akses pasar lebih luas lagi bagi produk kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia.

Editorial Team