Para personel band Honne bersama album terbaru mereka yakni "OUCH" yang rilis pada September 2024. (Instagram.com/hellohonne)
Ody Anggia Batubara, mengungkapkan bahwa sebelumnya terdapat surat dari organisasi masyarakat Islam yang dikirimkan kepada Wali Kota Medan, berisi permintaan untuk meninjau ulang pelaksanaan konser Honne. Surat tersebut kemudian diteruskan oleh Sekretaris Daerah kepada Dinas Pariwisata untuk ditindaklanjuti.
Pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan manajemen venue konser, yakni Hotel Santika Medan, guna menggali lebih dalam informasi yang berkembang terkait dugaan dukungan Honne terhadap kelompok LGBT.
"Kita juga mengingatkan kepada venue, untuk mendalami mencari informasi, yang lebih dalam lagi, yang disampaikan oleh beberapa organisasi," jelasnya.
Ody menegaskan bahwa Pemerintah Kota Medan tetap memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan berbagai event berskala nasional maupun internasional di kota tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak ada intervensi dari pihaknya terkait pembatalan konser Honne.
Ia juga menekankan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan larangan atas penyelenggaraan konser Honne. Namun, Pemko tetap bersikap waspada dan memperhatikan informasi yang berkembang di tengah masyarakat.
"Kita tidak menolak atau melarang, selama informasi disampaikan itu belum akurat. Tapi, kita tetap mengantisipasi informasi-informasi yang diberikan kepada kita untuk tetap diwaspadai," katanya.