sekelompok masyarakat serang rumah kepala dusun (dok.istimewa)
Sementara itu Teddy menjelaskan bahwa pemicu konflik di Jalan Selambo semakin keruh saat pihak perusahaan diduga menggerakkan kelompok geng motor untuk melakukakan upaya pengerusakan kantor forum masyarakat.
"Kemarin Polisi melakukan upaya pengamanan supaya tidak terjadi konflik antara kelompok PT BGD (Bangun Graha Deli) dengan masyarakat. Kemarin sempat terjadi beberapa kejadian. Pertama bahwa kelompok dari geng motor yang diinikan (dikerahkan) oleh PT. BGD dengan membawa geng motor Neleng, melakukan pengerusakan terhadap kantor forum bersama ini dan melakukan beberapa pembakaran sepeda motor," kata Teddy.
Serangan geng motor Neleng itu disebut Teddy menimbulkan isu bahwa yang menggerakkan mereka adalah kepala dusunnya sendiri (Dusun III A Desa Amplas). Sehingga kelompok masyarakat tersebut melakukan upaya balas dendam dengan mengerahkan kelompok geng motor dari mereka yang bernama KAMI.
"KAMI melakukan pengerusakan. Pertama melakukan pengerusakan dan pelemparan terhadap rumah Kepala Dusun 3 Desa Amplas bernama Ayub, kemudian juga melakukan pengerusakan rumah di tempat lain yaitu rumah Hendro Simamora di jalan teratai tanah garapan dusun 3. Mereka juga melakukan pengerusakan di rumah Salim Sinambela," kata Kapolrestabes Medan.
Di tempat Salim Sinambela, kelompok tersebut melakukan pengaiayaan terhadap anaknya (RS). Ia mengalami luka di tangan sebelah kiri dan telinga dan kini sedang dirawat di rumah sakit.