Fedri Syahputra, Driver Gojek Medan yang tergabung dalam Persatuan Gojek Medan Pasar Tiga Tanjung Sari (Pergom Pasti) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Gojek adalah bagian dari Grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia, yang menggabungkan 2,6 juta mitra driver, 15,1 juta merchant, dan 59,3 juta pengguna bertransaksi tahunan (ATU) per 31 Desember 2021.
Menghadirkan layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology services melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial, ekosistem digital GoTo mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) sebesar Rp461,6 triliun pada tahun 2021, dengan demikian berkontribusi terhadap sekitar 2% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2021.
Adapun terkait dengan lomba ini, Gojek mempercayakan tiga profesional untuk menjadi juri feature yakni Fira Basuki (novelis dan penulis buku independen), Arifin Asydhad (Ketua Forum Pemimpin Redaksi-Forum Pemred), dan Audrey Petriny sebagai perwakilan Gojek.
Sementara itu, penjurian lomba foto dipercayakan kepada tim jurnalis foto senior dari PFI yakni Hermanus Prihatna dan Hendra Suhara, keduanya pemegang sertifikasi dari Dewan Pers.
“PFI memberikan apresiasi kepada Gojek yang telah menyelenggarakan KPAB sebagai salah satu platform peningkatan kapasitas jurnalis dalam berkarya. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pemantik rekan-rekan pewarta untuk bisa menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi,” kata Sekretaris Jenderal PFI Hendra Eka.
Arifin Asydhad mengatakan gelaran KPAB Gojek harus diapresiasi sebagai upaya memotivasi para jurnalis menghasilkan karya jurnalistik yang lebih baik.
“Di dalam ekosistem media saat ini yang masih mengedepankan pageview, tulisan feature semakin jarang dihasilkan oleh media. Karena itu, mari kita sama-sama berkontribusi dalam mengembalikan tulisan dan karya-karya jurnalistik yang semakin berkualitas,” ujarnya.
Fira Basuki juga menyambut baik inisiatif Gojek untuk meningkatkan semangat menulis dari insan pers Indonesia. "Saya berharap dengan lomba ini, maka akan terciptanya kembali budaya menulis dan membaca. Masyarakat pun teredukasi dan kembali giat untuk membaca. Saling belajar dan mengisi demi kemajuan diri sendiri dan bersama, tentunya untuk kebaikan bangsa,” kata Fira yang juga penulis novel Cerita di Balik Noda dan Jendela-Jendela ini.