Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Data Centre milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di Kota Batam (Dok.Telkom)

Batam, IDN Times - Terletak di wilayah terdepan Indonesia, Kota Batam berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Hal ini membuat kota ini menjadi surga bagi investor global untuk berlomba membangun berbagai industri, salah satunya pengembangan industri data centre.

Sebagai pusat data dan pengolahan informasi, data centre menjadi infrastruktur penting dalam era digital saat ini, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi cloud, big data, dan internet of things (IoT).

Di tengah pesatnya perkembangan industri ini, ketersediaan daya listrik yang memadai dan stabil menjadi faktor penentu bagi kelangsungan operasional data centre. Mengingat data centre mengandalkan pasokan listrik yang besar, dan kontinuitas tanpa gangguan.

Untuk menjaga pasokan Listrik yang stabil, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam memiliki peranan yang krusial. Tidak hanya berperan sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai mitra dalam memastikan pembangunan dan pengoperasian data centre di Kota Batam berjalan lancar dan efisien.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan pasokan energi sebagai landasan kuat bagi pengembangan infrastruktur digital yang akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor di Kota Batam,” kata Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra, Selasa (12/11/2024).

Batam, magnet baru bagi investasi data centre

Ilustrasi Perkotaan (Pexels.com/Victor LI)

Batam telah lama dikenal sebagai kawasan industri dengan potensi besar dalam bidang manufaktur, terutama di sektor elektronik, logistik, dan teknologi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Batam semakin dilirik sebagai lokasi strategis untuk pembangunan data centre.

Berdasarkan data dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, hingga saat ini telah terdapat delapan rencana investasi data centre di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa. Pada semester 1 tahun 2024, sebanyak empat data centre telah melakukan proses pembangunan di Kota Batam, dengan total nilai investasi mencapai Rp25,1 triliun.

Pengamat ekonomi dari Universitas Internasional Batam (UIB), Suyono mengatakan, sejumlah kawasan industri di Batam saat ini tengah membangun ekosistem digital yang menarik minat investor, baik dari domestik maupun internasional.

"Salah satu keunggulan Batam adalah kedekatannya dengan Singapura dan Malaysia, serta jaminan ketersediaan listrik dan air yang memadai," kata Suyono.

Dijelaskannya, kebutuhan besar akan pasokan listrik dan air menjadi faktor utama yang mendorong investor untuk menanamkan modal di sektor data centre di Batam. Kehadiran investasi besar ini diharapkan juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru, terutama bagi para engineer lokal.

Suyono juga menekankan bahwa kehadiran data centre tidak hanya berdampak pada perekonomian lokal, tetapi juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Batam untuk memenuhi tuntutan industri.

"Untuk itu, perlu adanya link and match antara kebutuhan pasar kerja dan ketersediaan SDM yang relevan dengan kebutuhan industri," katanya.

Meskipun industri data centre lebih padat modal daripada tenaga kerja, Suyono menyebut sektor ini tetap dapat meningkatkan daya saing wilayah, terutama dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Selain itu, regulasi yang ramah investor dan insentif yang menarik juga menjadi faktor penting dalam menarik lebih banyak investasi.

Tidak hanya dukungan infrastruktur, pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri data centre juga harus diperhatikan. Pemerintah diminta untuk mulai menyusun roadmap pengembangan SDM yang relevan, termasuk melalui program studi atau jurusan di SMK yang fokus pada kebutuhan industri digital.

Suyono menilai, kehadiran investasi data centre di Batam dipandang juga sebagai peluang besar untuk memperkuat ekosistem digital di kota ini, sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian lokal.

Ia juga optimistis, pengembangan data centre di Batam akan memperkuat kapasitas SDM digital nasional dan lokal, serta meningkatkan daya saing Batam sebagai pusat teknologi dan investasi di kawasan Asia Tenggara.

“Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan potensi pasar yang besar, Batam berpeluang menjadi salah satu hub utama untuk industri data centre di Asia Tenggara, membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas SDM di Kota Batam,” kata Suyono mengakhiri.

Industri data centre di Batam diprediksi tumbuh pesat, menjadi hub teknologi di Asia Tenggara

Editorial Team

Tonton lebih seru di