Petugas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tanjung Uma, Kota Batam saat melakukan pengecekan panel surya (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)
PT PLN Batam menegaskan komitmennya untuk menyediakan pasokan listrik yang andal dan ramah lingkungan guna mendukung perkembangan sektor digital di Batam, khususnya terkait dengan investasi pusat data atau data centre.
Salah satu bentuk kolaborasi strategis perusahaan yakni dengan NeutraDC, penyedia layanan pusat data yang sedang membangun Hyperscale Data Center (HDC) di Batam. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan pasokan energi listrik bersih mencapai 90.000.000 Volt Ampere (VA) guna mendukung operasional data centre tersebut.
Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk mendukung transformasi digital dan pembangunan ekonomi digital Indonesia.
Menurut Irwansyah, Batam memiliki potensi besar sebagai pusat data regional, dan PLN Batam berkomitmen untuk menyediakan pasokan listrik yang stabil dan cadangan daya yang cukup.
“Sebagai penyedia sistem kelistrikan utama di Batam, PLN Batam memastikan pasokan listrik yang andal serta kapasitas cadangan yang memadai untuk mendukung perkembangan data centre. Kami berkomitmen untuk menjadi landasan yang kuat bagi infrastruktur digital di Batam yang akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor ekonomi,” kata Irwansyah.
Sebagaimana diketahui, emisi karbon di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, jumlah emisi karbon yang dihasilkan negara ini telah meningkat pesat sejak tahun 1990. Pada tahun 2022, Indonesia tercatat menghasilkan 1,3 gigaton emisi karbon.
Angka ini menunjukkan dampak signifikan terhadap perubahan iklim dan menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan sektor industri untuk mencari solusi yang dapat mengurangi jejak karbon tersebut.
Di tengah tantangan tersebut, PT PLN Batam mengambil langkah strategis untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon dengan fokus pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Sebagai salah satu unit bisnis PLN yang melayani wilayah Batam, PLN Batam tidak hanya berupaya memastikan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat, tetapi juga berkomitmen untuk mempercepat transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Zulhamdi mengatakan, Batam memiliki target ambisius untuk mencapai 25 persen pembauran energi terbarukan pada tahun 2025.
“Saat ini, kami sudah memulai pengembangan energi terbarukan di Batam dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) seperti di Tanjung Uma. Sistem kelistrikan Batam telah mengadopsi PLTS dengan kapasitas 2,8 MW, yang mencakup 0,42 persen dari total kebutuhan listrik Batam yang mencapai 665,7 MW,” kata Zulhamdi.
PLN Batam juga telah membangun beberapa PLTS di kawasan bisnis dan industri di Batam dengan total kapasitas mencapai 16,4 MWp, serta berkolaborasi dengan 11 perusahaan di Batam untuk pembangunan PLTS. Bahkan, PLN Batam dipercaya untuk mengelola PLTS terbesar di Indonesia, yakni PLTS Aruna Purwakarta di Jawa Barat, dengan kapasitas 100 MWp.
Sementara untuk rencana jangka panjang, PLN Batam juga tengah merancang pemanfaatan energi terbarukan dari luar Batam, khususnya dari Sumatera, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Batam.
Zulhamdi menjelaskan, PLN Batam berencana membangun jaringan interkoneksi Sumatera-Batam yang dapat membawa energi terbarukan dengan kapasitas hingga 1.200 MW melalui kabel bawah laut.
“Potensi energi terbarukan di Batam memang terbatas, namun kami optimistis bahwa dengan mengalirkan energi terbarukan dari Sumatera, Batam akan mampu memenuhi kebutuhan listrik yang terus berkembang. Kami juga akan terus mengembangkan energi terbarukan berbasis surya di Batam, termasuk di atas waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi,” tambah Zulhamdi.
Pada tahun 2025, PLN Batam menargetkan 25 persen dari total kebutuhan listrik Batam yang sebesar 665,7 MW berasal dari energi terbarukan. Pengembangan ini akan menjadi bagian penting dalam mendukung ekosistem digital yang berkembang pesat di Batam, termasuk untuk sektor investasi data centre yang semakin menjanjikan.
“Dengan langkah-langkah strategis ini, PLN Batam tidak hanya mendukung kemajuan ekonomi digital di Batam, tetapi juga berperan aktif dalam mewujudkan kota ini sebagai pusat energi terbarukan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan siap menyambut tantangan global dalam menghadapi perubahan iklim,” kata Zulhamdi mengakhiri.
Kolaborasi energi bersih yang digaungkan PLN Batam nyata dirasakan oleh Sri Marlen (42) Masyarakat Tanjung Uma, Kota Batam. “Dulu sebelum ada PLTS ini, Tanjung Uma bisa padam listrik dua hingga tiga kali sehari. Tapi, semenjak dua tahun belakangan, listrik nyala terus,” ungkap Sri.
Memang sebelumnya, Sri kehabisan akal untuk mempertahankan usahanya yang bergantung dengan listrik. Warung makan Sri sebelumnya hanya beroperasi di siang hari, kini dapat melayani pelanggan hingga larut malam.