Kerajaan Kejuruan Metar Bilad Deli bersama sejumlah komunitas dan relawan menggelar aksi kemanusiaan selama tiga hari berturut-turut untuk membantu warga terdampak banjir di Medan dan sekitarnya (dok.Metar Bilad Deli)
Pada hari pertama, tim menyalurkan bantuan ke pengungsian di Kota Bangun, Medan Deli, dan permukiman warga di Jalan Pasar 2 Barat, Marelan. Hari kedua, kondisi serupa ditemui di Batang Kilat dan MTs Alwashliyah Pajak Rambe, Medan Labuhan.
Hari ketiga, distribusi diarahkan ke Griya Martubung 1, Martubung Tangkahan, lalu diteruskan ke Hamparan Perak, Pasar 5 Terjun Marelan, hingga Kelurahan Andansari.
Menurut Agung, penyaluran akan terus diperluas karena hingga kini banyak warga yang kesulitan memperoleh makanan dan air bersih.
“InsyaAllah program ini terus kami jalankan. Masih banyak lokasi yang belum menerima bantuan apa-apa sejak banjir terjadi,” katanya.
Tim Metar Peduli Banjir juga menghadapi situasi-situasi menegangkan. Agung mengisahkan beberapa warga yang putus asa sempat menghadang kendaraan relawan karena kondisi kelaparan dan kurangnya bantuan dari pihak berwenang.
“Dua hari berturut-turut kami diberhentikan paksa oleh warga. Mereka sudah lama tidak menerima bantuan apa pun. Listrik mati, makanan tidak ada. Mereka hampir menjarah mobil kami,” ungkapnya.
Ia menggambarkan kondisi warga—termasuk lansia dan anak-anak—sangat memprihatinkan. “Ada yang bajunya tinggal di badan saja. Anak-anak minta susu, nenek-nenek pun ada yang minta susu. Banyak yang benar-benar tidak punya apa-apa lagi.”