Banda Aceh, IDN Times - Rombongan warga Aceh yang selama ini di Sudan kembali dipulangkan ke Tanah Rencong, pada Rabu (3/5/2023). Mereka diberangkatkan dari Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 11.30 WIB.
“Kloter (kelompok perbangan) terakhir tersebut dipulangkan ke Tanah Rencong pukul 11.30 WIB melalui Bandara Soekarno Hatta,” kata Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Akkar Arafat, dalam keterangan tertulis yang diterima, pada Rabu (3/5/2023).
Pemerintah Aceh dikatakan Arafat, telah memulangkan seluruh masyarakat dan mahasiswa Aceh yang ada di Sudan. Pemulangan terakhir dilakukan dalam dua kloter yakni tiga dan empat dengan total sekitar delapan orang.
Namun satu di antaranya memilih untuk tidak dipulangkan. Sementara untuk satu lainya diberangkatkan ke Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) lantaran berasal dari Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
“Jadi yang berangkat tadi ada tujuh orang, satu memilih untuk tidak pulang dan satunya lagi memilih ke Medan dengan alasan lebih dekat dengan kampung halamannya di Aceh Singkil, artinya tujuan Aceh lima orang dan Medan satu orang,” ujar Arafat.
Sehari sebelum pemulangan Kloter 3 dan 4, dikatakan Arafat, Pemerintah Aceh melalui BPPA dan Dinas Sosial telah memulangkan 18 dari 21 mahasiswa asal Tanah Rencong dari Sudan, pada Selasa (2/5/2023).
“Hanya saja, tiga di antaranya memilih untuk tidak diberangkatkan karena ada keluarga di Jakarta,” kata kepala BPPA.
Seperti diketahui, Sudan saat ini sedang dilanda konflik militer sejak, 15 April 2023. Kondisi ini membuat sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk berasal dari Aceh, dipulangkan.
Jumlah warga Aceh yang terkena imbas konflik Sudan dikatakan Arafat, 57 orang. Sembilan di antaranya memilih tidak difasilitasi dan pulang secara mandiri. Empat dari Kloter 1, tiga orang dari Kloter 2, dan dua dari Kloter 4.
“Atas permintaan dan urusan pribadi di Jakarta maka mereka meminta untuk tidak dipulangkan,” katanya.