Rumah di Jalan Sidomulyo, Gang Seriti, Dusun XIII Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara itu lebih sering sepi dari biasanya. Di atas pintu rumah berwarna merah muda itu terpasang plang bertuliskan nama Sarpan, Ketua Rt IV.
IDN Times sempat menyambangi rumah Sarpan 8 Juli 2020 lalu. Namun Sarpan tidak berada di rumah. Para tetangga yang ditanyai juga tidak mau memberikan informasi kemana Sarpan sebenarnya.
“Udah dua hari ini gak ada orang di rumah,” ujar Hendri, pedagang pulsa yang menyewa kios di pelataran rumah Sarpan.
IDN Times terus menggali di mana keberadaan Sarpan. Konon dia dibawa keluarganya untuk menghilangkan trauma setelah disiksa oleh oknum polisi di Polsek Percut Sei Tuan saat menjadi saksi kasus pembunuhan terhadap Dodi Sumanto, 2 Juli 2020.
“Kemarin ramai kali yang datang. Ada wartawan ada LSM. Pokoknya ramai lah bang. Mungkin mau menenangkan diri dulu,” timpal seorang perempuan berkerudung merah muda.
Beberapa saat kemudian, ada yang masuk ke dalam rumah Sarpan. Seorang perempuan. Ternyata itu menantunya. Namun saat ditanyai, perempuan itu enggan juga menjawab. Dia berdalih hanya disuruh membereskan rumah Sarpan yang sedikit berantakan.
“Saya juga gak tahu bang. Suami saya juga belum pulang. Masih sama bapak (Sarpan),” ujar perempuan yang enggan menyebut identitasnya sambil membereskan beberapa piring kotor.
Menantunya itu pun enggan memberikan kontak Sarpan. Sepertinya mereka ingin Sarpan tidak ditemui siapapun.
Sarpan ditahan kepolisian setelah kasus pembunuhan tersebut. Dodi Sumanto alias Dika yang meninggal dicangkul pelaku tak lain adalah buruh bangunan, anak buah Sarpan. Saat kejadian, keduanya tengah merenovasi kamar di rumah pelaku.
Sarpan juga nyaris menjadi korban. Beruntung dia bisa menyelamatkan diri.