Badannya tampak kuyu,
Matanya berkaca-kaca saat meminta tumpangan
Adalah Muhammad Muchsin,
Narapidana Lapas Kajhu Banda Aceh,
Berjuang ke Aceh Tamiang untukmencari anak dan istrinya
Aceh Tamiang, 10 Desember 2026
Seorang laki-laki muda berperawakan kurus tinggi mendekat ke arah mobil yang ditumpangi IDN Times dalam perjalanan dari Kota Langsa menuju Aceh Tamiang. Sambil memegang kresek berisi nasi bungkus, laki-laki itu memelas.
“Boleh menumpang bang? Mohon saya menumpang ke Kuala Simpang,” katanya.
Saat itu, para relawan banjir Aceh Tamiang dari lembaga Dompet Dhuafa langsung mempersilakan naik ke atas mobil. Raut wajahnya langsung berubah senyum.
Saat berkenalan, para relawan di atas bak mobil, terkejut. Laki-laki itu adalah Muhammad Muchsin (34). “Saya dari Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Kajhu bang. Napi di sana,” ujar Muchsin.
Ternyata, Muchsin sudah berhari – hari di perjalanan. Tekadnya cuma satu. Bertemu dengan anak istrinya yang menjadi penyintas banjir di Desa Kota Lintang Bawah, Aceh Tamiang. Di hari itu, dia belum tahu bagaimana nasib anak dan istrinya.
Muchsin mengaku dibebaskan oleh Kepala Lapas Kajhu. Meski pun harusnya dia Bebas pada Februari 2026 mendatang. Dia harus menjalani vonis 18 bulan penjara karena kasus narkoba, ganja kering.
