Erni Yanti, guru SDN 111 Muara Bulian Batang Hari mengajar menggunakan buku besar. Ia berjuang keras membuat buku cerita anak-anak (Dok. IDN Times)
Apa yang dilakukan Dentri juga sama dilakukan oleh Erni Yanti, guru SDN 111 Muara Bulian Batang Hari, ia membuat judul Bima Pergi ke Taman Rimba.
Buku bacaan digital yang ia buat, juga bias menjadi bahan pembelajaran di kelas.
Erni menceritakan pengalaman mengajar dan memanfaatkan kepada peserta didik.
“Seperti biasa kegiatan di awal dilakukan dengan mengabsen kehadiran siswa, setelah hampir 80 persen siswa telah hadir, karena kan masih terbatas ya pembelajarannya, guru kemudian memberi salam, menanyakan kabar siswa, memberi motivasi sebagai penyemangat memulai kegiatan dan berdoa agar kegiatan hari ini memberi manfaat dan pemahaman kepada mereka,” ujar Erni mengawali pembelajaran.
Untuk membuka kembali wawasan anak-anak, Erni Yanti menampilkan hasil belajar minggu lalu sambil menggali kembali pengalaman mereka.
Selanjutnya Erni menampilkan buku cerita yang dibuat olehnya kepada anak-anak.
“Mereka sangat antusias mendengarkannya,” katanya.
Apa yang dilakukan Erni adalah untuk memancing siswa menyampaikan pendapat dari buku digital yang dibaca siswa.
“Ternyata mereka bisa lho,” ujarnya.
Nah, tindak lanjut dari buku cerita tersebut, saya meminta para siswa untuk kegiatan proyek minggu ini adalah membuat buku cerita. Kegiatan pertama adalah dengan membuat karangan dengan tema “Kegiatan Selama Belajar dari Rumah”.
Lalu pada akhir subtema dibuatlah tugas proyek siswa yaitu membuat buku cerita. Buku cerita ini terkait dengan kegiatan selama BDR. Pembuatan buku cerita sebagai penerapan dari materi “ide pokok dan kalimat pengembang”.
Untuk membangun pemikiran siswa guru memberikan contoh ide pokok yang terkait dengan tema seperti; virus corona, bagaimana virus corona menyebar, akibat dari virus corona, cara mencegah dan menghindarinya, sekolah diliburkan, tugas dari guru, smartphone baru, dan guru meminta siswa untuk buat sendiri disesuaikan dengan keadaan siswa.