Aceh Tamiang, IDN Times - Di Desa Babo dan Desa Rantau Bintang, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, jejak banjir masih membekas kuat. Lumpur mengering di lantai rumah warga, perabotan rusak tersusun di halaman, dan bau sisa genangan air masih terasa di udara. Bagi warga Desa Babo dan Desa Rantau Bintang, bencana banjir kali ini bukan sekadar peristiwa alam, melainkan ujian berat yang merenggut rasa aman dan memaksa mereka memulai segalanya dari awal kembali.
Di tengah situasi tersebut, Yayasan Pendidikan Graha Kirana menyalurkan donasi bantuan bagi masyarakat terdampak banjir. Donasi ini dihimpun sebagai wujud kepedulian dan solidaritas kemanusiaan, dengan proses penyaluran yang dilaksanakan oleh tim relawan yang dibentuk dan dipimpin langsung oleh Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Graha Kirana dan Graha Kirana National Strategic Defense and Security (NASDEC) Center. Donasi maupun bantuan diterima dari berbagai pihak dalam beberapa pekan setelah terjadinya bencana banjir di Sumatera, khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang.
Penyaluran bantuan ini juga merupakan buah hasil kolaborasi dengan M. Suhaimi, S.STP, M.SP., salah satu anggota alumni IPDN Angkatan XIII Sumut, yang turut berperan dalam pengumpulan bantuan dan koordinasi dengan perwakilan warga Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kab. Aceh Tamiang.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, berbagai jenis bantuan telah terkumpul, baik berupa makanan siap saji, air mineral kemasan, obat-obatan, pampers bayi, pembalut wanita, susu anak, peralatan ibadah masjid, maupun beberapa jenis bantuan logistik lainnya seperti tangki air dan alat pertukangan dasar. Kolaborasi dengan beberapa pihak juga terjalin, khususnya dalam membantu menanggulangi krisis air bersih bagi masyarakat setempat. Sebanyak kurang lebih 14.000 liter air bersih akan disalurkan kepada masyarakat.
