Sidang kerangkeng bupati langkat nonaktif yang digelar dan menghadirkan saksi-saksi (IDN Times/ istimewa)
Begitu tiba di kerangkeng, Sarianto Ginting langsung dituntun oleh Jonter ke dalam kerangkeng. Diakui dia, kedua terdakwa tidak ada dil okasi saat Sarianto tiba di kerangkeng, dan belum pernah ketemu juga. Tiga hari setelah diantar, Sarianto meninggal.
"Saya gak tau meninggal karena apa, Siang sebelum meninggal, saya sempat jumpa Sarianto yang sedang makan. Tapi dia mual, dan katanya dia masuk angin," sebut Jonter.
"Ada dua akses jalan menuju kerangkeng. Kami dari samping dekat pohon sawit. Tidak ada yang jaga di pintu masuk," timpal Jonter kembali.
Hal senada juga sempat diutarakan saksi lain Joshua (28). Bahwa dirinya tidak mengenal Sarianto Ginting. Cuma sewaktu Sarianto tewas dirinya berada di lokasi.
"Tidak kenal, kenal sama Dewa aja. Tidak sering datang ke kerangkeng. Meninggalnya korban kalau tidak salah saat saya mau membeli sawit sekitar pukul 17.00 WIB," kata Joshua.
Pada saat itu Joshua dan terdakwa Dewa berada di dekat kandang ayam yang tak jauh dari kerangkeng. Bahkan Joshua mengatakan, sempat melihat Sarianto jalan dari samping dapur kerangkeng menuju ke kolam.
"Saya pun hanya menoleh saja. Sedangkan Dewa di depan saya sedang memberikan makan ayam. Dan mendengar suara orang berenang di kolam. Saya spontan berdiri, melihat ke belakang, kok gak ada suara orang berenang tadi. Saya bilang, 'woi tengok itu', ada orang dari tempat pembinaan itu melihat," ujar Joshua.
"Saya lihat ada beberapa yang berenang mengangkat Sarianto. Saya tidak mendekati kolam, dan Dewa tidak ada lagi di hadapan saya, dan sudah berada di depan kerangkeng," ujar Joshua.
"Dewa memompa dada Sarianto. Dan yang lain di situ juga. Dan Dewa pun memeriksa denyut nadi Sarianto," sambungnya.
Joshua juga sempat mendengar ada seseorang yang mengatakan untuk membawa Sarianto ke klinik.
"Saya dengar, bawa aja ke klinik. Dan saya serta Dewa pun pergi hitungan (sawit) di rumah Dewa, dan saya gak tau Sarianto dibawa ke klinik. Saya dengar dari orang kalau Sarianto meninggal tenggelam," ujar Joshua.
Pria berkulit putih dan berewokan ini menambahkan, sebelumnya ia udah mengetahui soal kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif ini. "Saya tahunya hanya tempat pembinaan pecandu narkotika," tegas Joshua.
Para terdakwa masing-masing Dewa Perangin-angin yang merupakan anak kandung TRP bersama Hendra Surbakti didakwa dengan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP atau Pasal 351 ayat 3 KUHP.
Terdakwa Terang Ukur Sembiring, Junalista Surbakti, Suparman Peranginangin, dan Rajisman Ginting didakwa dengan Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, atau Pasal 7 ayat (2) UU TPPO jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Terdakwa Hermato Sitepu dan Iskandar Sembiring didakwa dengan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP atau Pasal 351 ayat 3 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1.