Gubernur Edy Rahmayadi menemui Menkes Budi Gunadi Sadikin membahas soal pelayanan kesehatan di Sumut, Selasa (2/8/2022). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Edy juga menyampaikan permintaannya untuk menekan angka stunting. Pemprov Sumut akan bersinergi dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Saat ini, prevelansi stunting Sumut berada pada angka 25,8 persen. Dari 33 kabupaten/kota ada 22 kabupaten/kota memiliki prevalensi stunting di atas nasional dan provinsi. Untuk itu, Edy meminta Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan sebesar Rp 33 milyar. DAK tersebut dibutuhkan untuk memberikan makanan tambahan bagi 4.575 ibu hamil kurang energi kronis dan 81.293 balita kurus.
“Menekan stunting mesti dilakukan secara bersinergi atau bersama-sama, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, maka itu, kita meminta Kemenkes untuk mengalokasikan DAK agar dapat menangani ribuan balita kita di Sumut,” kata Edy.
Selain itu, Kemenkes mendukung rencana pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di Sumut. Pemprov Sumut akan mendukung penyediaan lahan di Desa Sena, Deliserdang.
Pada pelaksanaan PON 2024 memerlukan fasilitas untuk VVIP. Mengingat pada pelaksanaan PON tersebut banyak tamu kenegaraan yang akan hadir. Oleh sebab itu Edy juga meminta pada Menkes untuk menghibahkan ambulans VVIP kepada Pemprov Sumut. Terkait hal ini, Kemenkes akan mendukung pelayanan kesehatan pada perhelatan PON 2024.
Edy juga meminta alokasi vaksin sinovac untuk anak sebanyak 55.000 dosis vaksin. “Kita mengejar vaksinasi untuk anak ini, namun vaksin sinovac belum tersedia, ini kami meminta kepada Menkes untuk mengalokasikannya,” pungkasnya.